TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Keikutsertaan timnas Indonesia U-23 dalam SEA Games 2015 di Singapura bakal ditentukan hari ini dalam pertemuan manajer.
Kontestan Grup B menyarankan panitia melakukan drawing ulang.
Kisruh sepakbola nasional akibat perseteruan PSSI dan kementerian pemuda dan olahraga (Kemenpora) hingga saat ini masih belum berakhir, kendati Wakil Presiden RI Jusuf Kalla telah menginstruksikan Menpora Imam Nahrawi agar pembekuan PSSI dicabut.
Manajer tim Vietnam U-23 Duong Vu Lam mengungkapkan, kepastian Indonesia ambil bagian di SEA Games akan ditentukan hari ini. Mengingat tidak adanya titik terang mengenai penyelesaian konlfik menjelang 29 Mei sesuai batas waktu FIFA, Indonesia terancam mendapatkan sanksi.
Keputusan mengikutsertakan Indonesia atau tidak disebabkan Grup B sudah memulai pertandingan mereka pada 29 Mei. Grup B berisikan juara bertahan Thailand, Vietnam, Malaysia, Laos, Timor Leste, dan Brunei Darussalam. Walau berbeda grup, Vu Lam menyayangkan bila Indonesia tidak menjadi peserta di cabang sepakbola.
“Dalam pertemuan pagi nanti, panitia penyelenggara akan memutuskan apakah Indonesia akan ambil bagian di SEA Games atau tidak. Jika Indonesia tidak bisa ikut, sangat disayangkan, karena sepakbola putra akan menjadi kurang atraktif,” ungkap Vu Lam dikutip laman Thanh Nien.
“Selama ini Indonesia, Singapura, Thailand, Malaysia, dan Vietnam selalu bersaing. Jika Indonesia dicoret, Grup A akan menguntungkan bagi tuan rumah Singapura, karena mereka hanya bertanding melawan Myanmar, Kamboja, dan Filipina.”
Panitia penyelenggara pun sudah menegaskan mereka tidak akan melakukan pengundian ulang jika Indonesia tercoret dari cabang sepakbola SEA Games. Bagi peserta Grup B, kondisi ini tidak menguntungkan.
“Jika tidak ada pengundian ulang, maka Grup B memainkan lima pertandingan, sementara Grup A hanya tiga. Ini tidak adil, karena tim [dari Grup A] yang lolos ke semi-final lebih bugar. Sementara persaingan di Grup B sangat intens,” imbuh pria yang juga menjabat deputy chairman federasi sepakbola Asia Tenggara (AFF) ini.
Harapan agar drawing diulang jika Indonesia dicoret juga sebelumnya sempat disampaikan Somsak Siritham. Manajer tim Thailand itu menyatakan, Grup B tidak diuntungan dengan situasi ini.
“Pada 28 Mei akan ada pertemuan tim, yang saya yakin akan membahas keikutsertaan Indonesia. Ini akan membuat Grup A menyisakan empat tim dengan tiga pertandingan, sementara Grup B ada enam tim yang memainkan lima laga,” kata Somsak dikutip Goal Thailand.
“Tentunya ini akan membuat semua tim di Grup B, termasuk kami, jelas tidak diuntungkan, dan memberikan pengaruh terhadap babak berikutnya. Tapi saya meyakini panitia tidak akan mengubah drawing, dan jadwal tak berubah.”