TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla kini tidak mau banyak menanggapi masalah persoalan sepakbola Indonesia.
Saat ditanya soal sanksi FIFA untuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), ia mengaku menyerahkan hal itu sepenuhnya ke Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).
"Nanti lah, biar Menpora (Imam Nahrahwi) yang evaluasi," kata Jusuf Kalla disela-sela kunjungannya ke Kalibaru Terminal Project Newpriok Port Development, yang terletak di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (1/6/2015).
Ia mengatakan hingga kini pemerintah belum menggelar pembahasan soal sanksi yang dijatuhkan tanggal 29 Mei kemarin. Jusuf Kalla juga enggan berandai-andai soal nasib PSSI kedepannya.
"Lihat saja lah," ujarnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, 18 Mei lalu Imam Nahrawi mengeluarkan surat pembekuan untuk PSSI, karena lembaga tersebut dituding sarat dengan mafia. Alhasil, PSSI menghentikan kompetisi, karena Polisi sudah tidak mau lagi mengeluarkan izin.
Atas konflik tersebut, FIFA mengeluarkan ultimatum, agar pemerintah berhenti mengintervensi, dan menyudahi konflik antara pemerintah dengan PSSI.
Indonesia diberikan waktu hingga tanggal 29 Mei, dan akan diberikan sanksi bila permasalahan-permasalahan tersebut tidak diselesaikan.
Pada 25 Mei lalu Jusuf Kalla sukses mempertemukan Imam Nahrawi dan Wakil Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan.
Keduanya sepakat untuk menghidupkan kembali kompetisi sepakbola, dan Jusuf Kalla mengusulkan agar keputusan pembekuan PSSI direvisi. Namun pada 29 Mei lalu sanksi FIFA masih dijatuhkan.
Dengan sanksi tersebut Indonesia tidak bisa mengikuti kegiatan yang digelar di bawah naunga FIFA, kecuali kegiatan SEA Games, yang akan digelar beberapa pekan lagi.