TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Tim asal Sumatera Selatan Sriwijaya FC tidak dibubarkan meskipun kompetisi sepak bola profesional musim ini ditiadakan oleh PT Liga Indonesia.
"Meskipun banyak klub sudah membubarkan diri, seperti PSIS Solo dan Barito Putra, setelah Indonesia diberi sanksi oleh FIFA, tapi tidak demikian dengan Sriwijaya FC. Jajaran manajemen telah memutuskan tidak akan membubarkan tim ini," kata Manajer Sriwijaya FC, Robert Heri, di Palembang, Selasa.
Namun menurut dia, terkait situasi sepak bola nasional yang belum kondusif ini, manajemen klub telah memutuskan untuk meliburkan pemain hingga usai Idulfitri mendatang.
"Pemain diliburkan, bukan dibubarkan. Nanti setelah Lebaran akan kumpul lagi di Palembang untuk berlatih," katanya pula.
Sementara itu, untuk tetap bertahan dalam situasi sulit ini Sriwijaya FC akan mengandalkan dana sponsor agar tetap dapat menggaji pemainnya.
Direktur Utama PT Sriwijaya Optimis Mandiri, Dodi Reza menerangkan bahwa dana pembayaran gaji ini bersumber dari sponsor utama, yakni PT Bukit Asam, Bank Sumsel Babel, PT PDPE, dan PT Perusahaan Gas Negara.
"Sriwijaya FC memiliki sponsor tradisional yang tetap menyalurkan dana tanpa melihat persoalan yang sedang terjadi, karena pada prinsipnya bantuan ini untuk menjaga keberlangsungan klub. Sriwijaya FC merupakan kebanggaan Sumsel," kata dia lagi.