Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Terhentinya kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama (DU) akibat dari konflik antara PSSI dan Menpora membuat manajemen Pro Duta FC terpaksa menghentikan aktifitas tim untuk sementara.
Tim berjuluk Kuda Keraton itu resmi menghentikan aktifitas tim sejak hari ini, Jumat (5/6/2015). Media officer Pro Duta FC, Handoyo Subosito mengatakan dengan dihentikannya aktifitas tim, manajemen pun memutus sementara kontrak.
"Kami akan membicarakan soal gaji kepada pemain. Apakah pemain akan digaji hanya sesuai termin kontrak atau bagaimana akan dibicarakan kembali dengan pemain," kata Handoyo kepada Harian Super Ball.
Hal itu memang perlu dibicarakan mengingat sebagian besar pemain dikontrak selama lima tahun.
"Sebanyak 70 persen pemain kami dikontrak selama lima tahun. Sisanya kontrak tinggal dua atau tiga tahun. Jadi memang perlu dibicarakan jalan keluarnya terbaik soal kontrak. Namun yang pasti manajemen tidak bisa membayar full jika kompetisi tidak berjalan," ucap Handoyo.
Handoyo menerangkan, pihaknya akan kembali memulai latihan jika sudah ada perdamaian antara PSSI dan Menpora, sehingga sudah ada kepastian kompetisi digelar.
"Kami berharap konflik ini bisa segera diselesaikan. Sehingga selain kompetisi bisa bergulir seperti semula, sanksi dari FIFA pun bisa dicabut," terang Handoyo.
Selain disebabkan tidak jelas dimulainya kompetisi, penonaktifan tim, dikarenakan manajemen harus menanggung biaya besar.
"Butuh dana besar untuk menghidupi operasional tim, mulai dari pembayaran gaji, perawatan mes, lapangan latihan, kendaraan latihan, dan catering. Maka kami memutuskan langkah yang paling tepat mencegah defisit kas dengan cara menghentikan aktfitas tim untuk semenbtara," jelas Handoyo.
Ketika ditanya apakah bersedia ikut turnamen yang digelar Menpora, Handoyo mengatakan, harus ada kejelasan program, rencana, dan jadwal terlebih dulu.
"Untuk ikut turnamen atau kompetisi, paling tidak sudah digelar manajer meeting sebulan sebelumnya. Tetapi sampai sekarang kami belum mendapat undangan dari Menpora. Katanya Menpora akan menggelar kompetisi sebelum bulan Ramadhan. Tetapi belum ada persiapan apa-apa," papar Handoyo.
Selain itu, Handoyo menambahkan, pihaknya bersedia ikut turnamen atau kompetisi jika sesuai dengan aturan statua, sehingga jenjang klub dari pertandingan lebih jelas dan diakui oleh PSSI dan FIFA.
"Saat ini kami hanya mendengar saja akan digelar kompetisi (oleh Menpora) tetapi kenyataannya belum ada aksi yang konkrit. Ya, saat ini, kami mengambil sikap menunggu sampai kompetisi resmi yang diakui oleh FIFA, PSSI, dan AFC digelar," tambah Handoyo.