News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

PSSI Kena Sanksi FIFA

Menpora: Piala Kemerdekaan Dimulai 2 Agustus

Editor: Ravianto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat pertemuan tertutup dengan perwakilan klub ISL di Kantor Kemenpora, Senayan, Jakarta, Senin (27/4/2015). Menpora Imam Nahrawi akhirnya bertemu langsung dengan klub-klub ISL dan PT Liga Indonesia, membahas nasib kompetisi. SUPER BALL/FERI SETIAWAN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memastikan kompetisi atau turnamen sepakbola nasional akan bergulir pada tanggal 2 Agustus 2015 mendatang.

"Karenanya kita sudah melakukan komunikasi dengan beberapa calon operator. Silakan siapkan itu sebisa mungkin, tanggal 2 Agustus harus segera kick off," kata Imam Nahrawi, di Bandung, Jumat.

Ia menuturkan, pemerintah telah mendorong agar kompetisi dan turnamen sepakbola di tanah air tetap berjalan namun ada sejumlah pihak yang menghalang-halangi hal tersebut. Adapun turnamen yang akan digulirkan tersebut adalah Piala Kemerdekaan

"Tapi saya mendengar ada pihak-pihak yang tidak setuju turnamen ini dilaksanakan sebelum Ramadhan, karena khawatir kehilangan muka, kehilangan prestice. Bagi saya turnamen liga harus segera jalan," ujar dia.

Pihaknya meminta agar pihak yang menghalangi keinginan pemerintah agar turnamen sepakbola tetap bergulir untuk tidak menakuti calon operator.

"Jadi jangan nankut-nakuti operator dan klub untuk tidak ikut kompetisi. Saya mendengar itu semua," kata Imam.

Menpora mengatakan, saat ini banyak suporter Indonesia yang mendorong agar kompetisi bisa berlangsung sebelum Ramadan 2015.

"Harus kita ingat bahwa masih banyak klub daerah yang butuh sentuhan kita. Saya kira suporter kesempatan untuk saksikan klub kesayangan mereka." katanya.

Sementara itu, terkait sanksi dari FIFA yang masih menjerat PSSI, ia meminta supaya organisasi sepak bola tertinggi dunia itu harusnya bisa mendengarkan aspirasi pemerintah.

"Saya pikir FIFA harus datang dan mendengarkan pemerintah. Karena yang pasti pemerintah punya perhatian tapi kami ingin dorong statuta itu dilaksanakan," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini