TRIBUNNEWS.COM, LYON - Dinamo Moskow harus menerima keputusan larangan tampil di Liga Europa musim depan setelah dinyatakan melanggar Financial Fair Play oleh UEFA.
Dinamo Moscow finish di peringkat keempat di Liga Primer Rusia pada musim lalu sehingga mereka sebenarnya mendapat tiket putaran kualifikasi ketiga di Liga Europa.
Menanggapi keputusan tersebut, presiden klub, Boris Rotenberg mengaku sangat kecewa dengan UEFA.
"Saya tak bisa mengatakan bahwa kami terkejut dengan keputusan yang dijatuhkan UEFA," tutur Boris Rotenberg melalui laman resmi klub.
"Diskusi soal FFP tidak dilakukan dalam waktu singkat. Itu alasan kami tidak belanja pemain saat musim dingin, yang kemudian membuat performa kami sempat timpang."
Rotenberg pun yakin hukuman yang diterima timnya tak akan mempengaruhi performa mereka di kompetisi musim depan.
“Kami yakin Dinamo akan tetap bisa bersaing di papan atas. Saya tidak ragu karena kami yakin akan bisa kembali berkompitisi di Eropa,” tandasnya.
Meski melanggar FFP, UEFA tak menjatuhkan hukuman larangan transfer pemain seperti yang terjadi pada PSG dan Barcelona.