TRIBUNNEWS.COM - Tanpa Neymar, Brasil berhasil menekuk Venezuela 2-1 pada laga terakhir Grup C Copa America 2015, Senin (22/6/2015). Dengan kemenangan ini tim Samba akan menantang Paraguay di perempat final, Minggu (28/6/2015).
Semula banyak yang meragukan Brasil bakal mampu melewati tantangan Venezuela pada laga terakhir di penyisihan grup ini setelah absennya Neymar.
Neymar menjadi bintang pada kemenangan tim Samba pada kemenangan atas Peru, tapi skuad asuhan Carlos Dunga itu keok saat ditaklukkan Kolombia.
Tapi, tanpa Neymar skaud Carlos Dunga malah meraih kemenangan pada laga genting kemarin. Dunga menurunkan Roberto Firmino sebagai ujung tombak.
Kali ini Robinho turun bermain memperkuat tim bersama bintang muda Liverpool Philippe Coutinho dan Willian yang membantu serangan.
Hasilnya tak mengecewakan. Saat laga baru berjalan sembilan menit, Thiago Silva mencetak gol pembuka berkat umpan Robinho. Anak-anak Dunga menggandakan skor usai turun minum, kali ini dari aksi Firmino bekerka kerja sama dengan Willian.
"Neymar menjadi pemain penting untuk tim mana pun. Ketika dia tidak ada, Anda harus segera mencari solusi," ucap Dunga.
Kini sang pelatih harus mempersiapkan skuadnya melakoni laga di perempat final. Tim Samba akan berhadapan dengan Paraguay di babak delapan besar itu.
Sekali lagi Dunga tidak bisa berharap pada Neymar yang mendapat sanksi sampai empat laga. Itu berarti, mereka juga akan bermain tanpa Neymar bila lolos ke semifinal dan berpeluang melawan Argentina.
"Saya pikir, Paraguay adalah tim yang kuat dengan pelatih yang sangat taktis. Kami berharap, bisa memulihkan semua pemain kami. Mereka menunjukkan kekuatan mereka saat melawan Argentina, salah satu tim favorit dan semakin berkembang pada laga-laga terakhir," lanjut Dunga.
Sementara Pelatih Venezuela Noel Sanvicente sangat kecewa dengan kekalahan timnya ini. Mereka hanya mampu membalas satu gol melalui Nicola Fedor saat memasuki enam menit di penghujung laga.
Kemenangan akan mengantar mereka lolos ke perempat final dan mengulang empat tahun lalu di Copa America 2011 ketika sampai menembus semifinal.
"Kami sangat yakin, kami bisa lolos dan kami sangat sedih kami tidak bisa melakukannya. Kami kehilangan fokus setelah sebuah sepak pojok dan harus menbayar mahal. Kami sedih bahwa kami telah tersingkir," ucap Sanvicente.
Baca Juga di KORAN SUPER BALL, Selasa (23/6/2015)