News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Selama Ramadhan, Abduh Lestaluhu Rindu Pisang Stop

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesepak bola Persija Jakarta, Abduh Lestaluhu mengikuti latihan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (9/1/2015). Persija terus konsen menggelar latihan jelang pertandingan Trofeo Persija. (Super Ball/Feri Setiawan)

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pemain belakang Persija Jakarta, Abduh Lestaluhu mengatakan, terhentinya kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) akan dimanfaatkannya untuk berkumpul bersama keluarganya di Maluku selama bulan suci Ramadhan.

Salah satu makanan khas Maluku yang selalu dirindukan Abduh selama Ramadhan adalah Pisang Stop.

"Pisang Stop adalah menu buka puasa khas masyarakat di Maluku. Saya selelalu merindukan makanan itu setiap bulan Ramadhan. Dengan vakumnya kompetisi, saya akan memuaskan diri dengan menyantap Pisang Stop bersama keluarga di Maluku," kata Abduh kepada Harian Super Ball, Senin (22/6/2015).

Menurut Abduh, Pisang Stop, menjadi berbuka puasa yang selalu tersedia di kampung halamannya di Desa Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

"Pisang Stop menjadi makanan yang menyegarkan untuk berbuka puasa. Pisang Stop adalah makanan yang berbahan dasar pisang kepok ditambah gula, cengkeh, kayu manis, pala, daun pandang, dicampur air," ujar Abduh.

Abduh menerangkan, Pisang Stop mirip kolak yang biasa menjadi panganan berbuka puasa. Namun perbedaannya, Pisang Stop berkuah bening, bukan menggunakan santan seperti kolak.

"Cara masaknya adalah rebus air dengan gula pasir, kayu manis, pala, daun pandan, dan cengkeh. Lalu dimasukan pisang kepok. Masak dengan api kecil hingga pisang matang. Pisang Stop sangat enak dimakan panas. Rasanya segar sekali dan makin nikmat karena dimakan bersama keluarga," terang Abduh.

Pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, Abduh sulit menikmati Pisang Stop, karena dia sibuk bertanding bersama Macan Kemayoran, julukan Persija.

"Ramadhan pada tahun sebelumnya, saya tidak bisa berlama-lama di kampung halaman, karena harus bertanding. Jadi sering kangen makan Pisang Stop. Nah, ada hikmahnya juga kompetisi vakum. Saya jadi bisa menikmati Pisang Stop setiap hari," tutur Abduh.

Anak ketiga dari lima bersaudara itu, menambahkan, selain Pisang Stop yang sedap, Abduh juga senang Ramadhan tahun ini dirinya bisa berkumpul bersama keluarga.

"Biasanya sangat susah bersama keluarga di saat Ramadhan, karena jadwal pertandingan yang cukup padat. Ramadhan tahun ini, saya bisa berbuka bersama keluarga. Tarawih dan tadarusan di masjid bersama teman-teman di kampung. Saya bisa lebih khusyuk beribadah. Ini Ramadhan terindah untuk saya," tambah Abduh.

Selain fokus beribadah, Abduh tetap menjaga staminanya dengan melakukan latihan ringan.

"Saya bisa mengisi puasa dengan tetap latihan, seperti jogging di lapangan dekat rumah. Saya juga mau saja jika ada pertandingan antar kampung (tarkam). Lumayan itu untuk mengisi waktu atau anggap saja sebagai cara positip menunggu waktu berbuka puasa," papar Abduh.

Agar tetap fit, Abduh menghindari makanan yang pedas, bersantan, es selama Ramadhan.

"Makan-makanan seperti tidak baik untuk kesehatan selama Ramadhan. Sebagai pesepakbola profesional, saya harus menghindari makanan seperti itu. Sehingga tubuh saya tetap fit. Jadi saat kompetisi bisa dimulai kembali, saya sudah siap dengan kondisi fisik yang siap," jelas Abduh.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini