News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Copa America 2015

Argentina Hanya Punya Gonzalo Higuain yang Tingginya 180 cm Lainnya Standar kata Angel Di Maria

Editor: Toni Bramantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Angel Di Maria

TRIBUNNEWS.COM, SANTIAGO - Argentina dan Kolombia yang bakal saling bentrok di perempat final Copa America 2015, Jumat (26/6) memang punya permasalahan identik.

Keduanya mesti beradu cepat menuntaskan problem produktivitas jika ingin ke semifinal.

Berbekal amunisi mewah di sektor ofensif seperti Lionel Messi, Sergio Aguero, Angel Di Maria, hingga Gonzalo Higuain, Argentina baru bikin empat gol dari 50 tembakan di babak fase grup.

Pesta gol yang dinantikan fan di partai terakhir Grup B kontra Jamaika praktis tak terjadi. La Albiceleste (Tim Putih-Biru Langit) hanya menang tipis 1-0.

Argentina tampak merajai soal penguasaan bola, namun mereka selalu kesulitan menembus tipikal lawan yang menumpuk banyak pemain belakang.

Sosok bomber berpostur kokoh pun dirindukan Argentina.

Pasalnya, di daftar penyerang Albiceleste saat ini, hanya Higuain yang punya tinggi lebih dari 180 cm.

“Publik dan jurnalis terlalu banyak bicara. Tak mudah bermain melawan 10 pemain defensif. Ketika Hernan Crespo atau Gabriel Batistuta berada di tengah, Anda bisa mengumpan bola menuju ke kepala mereka,” kata Di Maria kepada Ole.

“Postur kami pendek. Jika tak memainkan bola menyusur tanah, semuanya akan menjadi rumit,” ucap pemain beralias El Fideo (Si Mie) itu.

Kendati demikian, Aguero (173 cm) diyakini akan kembali mengemban tugas sebagai pemain “nomor sembilan” di partai versus Kolombia.

Suplai minim

Karakter Kolombia memang sangat berbeda dari lawan-lawan Argentina di fase grup semodel Paraguay, Uruguay, dan Jamaika yang cenderung defensif. Meski tak banyak memegang bola, Los Cafeteros (Si Petani Kopi) terhitung rajin bikin peluang.

Sepanjang fase grup, jumlah tembakan Kolombia (46) hanya kalah dari Argentina (50) dan Ekuador (50). Namun, dari 46 peluang itu cuma satu yang bisa dikonversi pasukan Los Cafeteros menjadi gol!

Sorotan pun mengarah kepada ujung tombak sekaligus kapten Kolombia, Radamel Falcao yang belum jua membuka rekening golnya di Copa America 2015.

Kesalahan tak bisa seluruhnya ditimpakan kepada Falcao. Striker berjulukan El Tigre (Sang Macan) tersebut tak mendapatkan suplai maksimal dari lini tengah.

Falcao hanya 23 kali menerima operan dari rekannya dalam tiga laga fase grup. Statistik justru membuktikan bahwa eks pemain Porto tersebut berkorban untuk tim.

Ia telah delapan kali merebut bola dari lawan, alias lebih banyak dari Teo Gutierrez (5), partnernya di lini depan.

Falcao (25 kali) juga lebih jarang kehilangan bola ketimbang Gutierrez (34). Sang Macan jelas akan bekerja sekuat tenaga demi melengkapi pengabdian totalnya buat Kolombia dengan torehan gol.

“Sepanjang karier, Falcao adalah predator di depan gawang dan itu adalah naluri alaminya. Sebagai striker Anda mungkin mesti menunggu lama untuk mencetak sebuah gol.

Namun, jika Anda mendapatkan gol itu, akan banyak lagi yang datang,” ujar Aguero. Nasib Aguero lebih baik ketimbang Falcao. Ia telah mencetak dua gol di Copa America 2015.

Akan tetapi, striker Manchester City tersebut tentu memburu lebih banyak gol lagi guna memberikan pesan jelas bahwa Argentina bisa berjaya dengan striker pendek eksplosif seperti dirinya.

Boleh dibilang duel Argentina vs Kolombia bakal menjadi ajang bagi Aguero serta Falcao untuk menegaskan status mereka sebagai pemain “nomor sembilan.”

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini