News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kompetisi Vakum, Nil Maizar Bisa Berpuasa Bersama Keluarga

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Nil Maizar.

Laporan Wartawan Harian Super Ball,Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Vakumnya kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) memang membuat seluruh tim sepak bola di Indonesia tidak bisa bertanding. Pemain dan pelatih pun tidak mendapatkan penghasilan, karena latihan dihentikan sementara.

Namun tetap ada sedikit hikmah dari vakumnya kompetisi akibat konflik sepak bola nasional ini, yaitu bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan sebulan penuh. Seperti yang dialami pelatih Semen Padang FC, Nil Maizar.

"Kalau dari sisi sepakbola, jelas merugikan karena saya dan pemain Semen Padang tidak bisa bertanding. Penghasilan pun jadi menurun, karena manajemen hanya memberikan gaji sesuai termin saja. Tetapi kalau dari sisi lain, saya bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan bersama keluarga. Ini jarang-jarang bisa saya lakukan," kata Nil kepada Harian Super Ball, Sabtu (27/6/2015).

Mantan pelatih Timnas itu menerangkan, ketika tidak ada konflik sepak bola dan kompetisi berjalan lancar, Nil bisa menjalankan puasa Ramadhan bersama keluarga hanya sekitar dua minggu jelang Idul Fitri.

"Kompetisi musim-musim sebelumnya, saya tidak bisa menjalani puasa Ramadhan bersama keluarga sejak awal puasa, karena baru bisa libur pada pertengahan puasa. Jadi puasa tahun ini terasa beda. Alhamdulillah bisa bersama keluarga selama satu bulan penuh. Jadi hikmahnya juga kompetisi vakum, saya bisa terus bersama keluarga," terang Nil.

Momen ini pun benar-benar dimanfaatkan oleh Nil untuk menjalankan ibadah selama Ramadhan bersama keluarga.

"Puasa tahun ini terasa indah, karena mulai sahur, berbuka, shalat tarawih, sampai tadarus, saya bisa tetap bersama keluarga. Ini momen yang jarang sekali bisa saya dapatkan, makanya saya benar-benar memanfaatkannya dengan terus menerus menjaga kebersamaan dengan keluarga selama Ramadhan ini," ujar Nil.

Bagi Nil, tidak ada sesuatu yang terindah selain bisa terus bersama keluarga di saat menjalani Ramadhan. Dengan demikian, dia bisa menikmati masa kemenangan di Idul Fitri dengan lebih sempurna.

"Orangtua atau seorang ayah manapun pasti akan begitu senang dan bahagia jika bisa terus bersama keluarga sejak awal puasa Ramadhan sampai Idul Fitri. Rencananya saya dan keluarga akan berbagi kebahagiaan ini dengan orangtua di kampung halaman, Padang. Jadi rencananya akan rayakan Idul Fitri di kampung," tutur Nil.

Sebagai pelaku sepak bola, selain menjalani ibadah puasa Ramadhan, Nil tetap berusaha menjaga stamina dengan olahraga.

"Di masa puasa, selain menjalankan puasa Ramadhan, saya juga menjaga stamina dengan olahraga ringan, seperti jogging di sore hari. Agar lebih asyik, joggingnya bersama keluarga. Anggap saja jogging sekalian ngabuburit yang bermanfaat sambil menjaga stamina tubuh agar tetap sehat selama puasa Ramadhan," jelas Nil.

Meski tampak begitu menikmati di saat bulan Ramadhan tahun ini, Nil tetap berharap kompetisi bisa kembali digelar sesuai jadwal yang ditetapkan PT Liga Indonesia.

"Saya berharap konflik bisa segera selesai dan kompetisi LSI bisa digelar kembali. Jangan sampai kondisi seperti ini terus terjadi. Sudah banyak pemain dan pelatih yang kehilangan pekerjaannya akibat kompetisi vakum. Jika kompetisi LSI musim depan, kembali tidak bisa digelar, akan semakin memperparah sepak bola dan pelaku-pelaku sepakbola di Tanah Air," papar Nil.

Nil mengaku, dirinya bukan pada wewenangnya memilih jenis turnamen atau kompetisi. "Sebagai prajurit, saya siap saja jika harus menyiapkan tim untuk persiapan mengikuti turnamen atau kompetisi yang digelar PSSI atau Menpora. Jika manajemen sudah memerintahkan tim, saya akan langsung bekerja. Posisi saya dan pemain sedang menunggu saja. Kapanpun diminta, kami langsung bekerja," ucap Nil.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini