News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Didik Ludiyanto: Kami Butuh Rekomendasi dari PSSI

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Didik Ludiyanto

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Asisten pelatih Persela Lamongan, Didik Ludiyanto mengatakan, klubnya bisa saja bersedia ikut turnamen Piala Presiden yang digagas Tim Transisi bentukan Menpora Imam Nahrawi, asalkan PSSI mengeluarkan surat rekomendasi.

"Manajemen sudah memberi petunjuk kepada saya bahwa Persela bisa saja ikut turnamen yang digelar Tim Transisi asalkan dapat rekomendasi dari PSSI. Surat rekomendasi dari PSSI menjadi dukungan kuat bagi klub termasuk Persela," kata Didik kepada Harian Super Ball, Minggu (28/6/2015).

Didik menerangkan, seandainya PSSI memberikan surat rekomendasi kepada seluruh klub di Indonesia, maka kemungkinan besar akan ada banyak klub yang ikut turnamen yang akan digelar Tim Transisi itu.

"Jika tidak ada surat rekomendasi dari PSSI, maka akan sangat sulit bagi klub untuk ikut turnamen bentukan Tim Transisi. Pasalnya klub khawatir dikenai sanksi oleh PSSI. Tetapi jika ada surat rekomendasi, itu artinya PSSI memberikan lampu hijau kepada klub untuk memanfaatkan kekosongan kompetisi dengan ikut turnamen," ujar Didik.

Jika diizinkan PSSI, Didik menerangkan, turnamen Piala Presiden akan dijadikan sebagai laga pra musim jelang kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan.

Oleh karena itu, Didik berharap ada kepastian dari Menpora dan PSSI terkait jadwal LSI musim depan yang rencananya akan diselenggarakan pada September 2015.

"Jika tidak ada kepastian dimulainya LSI, akan sulit bagi klub untuk ikut, karena turnamen itu tidak punya masa depan yang jelas, seperti LSI yang bisa ke AFC Cup," ucap Didik.

Pernyataan Didik itu juga berlaku terhadap rencana turnamen Piala Indonesia Satu yang akan digelar Mahaka Sports.

"Sampai sekarang turnamen dari Tim Transisi dan Mahaka Sports belum jelas waktu penyelenggaraannya. Jadi bagaimana mungkin, kami ikut. Ditambah belum ada rekomendasi dari PSSI. Kami khawatir akan muncul dualisme kompetisi seperti tahun 2011," terang Didik.

Didik menambahkan, klub membutuhkan jaminan dari seluruh pertandingan atau turnamen yang akan diikutinya.

"Kami memang membutuhkan pertandingan, tetapi perlu ada jaminan, seperti jaminan LSI musim depan digelar, jaminan tidak disanksi PSSI, dan jaminan jenjang pertandingan. Jika tidak ada jaminan, akan menjadi sangat beresiko bagi kami, karena klub harus menyiapkan dana yang besar," tambah Didik.

Menurut Didik, untuk mengikuti sebuah turnamen atau kompetisi, manajemen perlu mendapatkan dana sponsor. Manajemen juga perlu membicarakan besaran gaji yang harus diberikan kepada pemain, pelatih, dan tim official.

"Manajemen berjanji akan melakukan penyesuaian gaji jika Persela jadi ikut turnamen Piala Presiden atau Piala Indonesia Satu. Manajemen juga perlu kepastian pertandingan.Jangan sampai sudah ada persiapan, tetapi turnamen tidak bisa digelar seperti kompetisi sebelumnya. Itu tentunya buat kerugian besar bagi klub," tutur Didik.

Kondisi sepak bola yang tidak menentu seperti sekarang ini, papar Didik, hanya bisa diselesaikan oleh orang paling berpengaruh di Indonesia.

"Satu-satunya orang yang bisa selesaikan konflik ini adalah Presiden Jokowi. Beliau punya pengaruh sangat besar di negeri ini. Kami selaku pesepak bola berharap Bapak Jokowi bisa segera turun tangan dan mencabut SK Pembekuan PSSI dan mulai menggelar kompetisi LSI musim depan," papar Didik.

Harapan damai Menpora dan PSSI, ujar Didik, agak sulit diharapkan lagi. Pasalnya Menpora tampaknya sudah tidak mau melakukan pertemuan dengan PSSI.

"Perdamaian antara Menpora dan PSSI sulit diharapkan. Yang paling bisa menyelesaikan masalah ini adalah Bapak Jokowi. Saya berharap Bapak Jokowi cepat turun tangan. Hanya di tangan dialah satu-satunya harapan kami," jelas Didik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini