TRIBUNNEWS.COM - Ketua Yayasan Persija Muda, salah satu pemilik saham klub Persija Jakarta, Kusheri Hafsari, mengatakan, sampai hari ini masih bingung dengan rencana pemerintah Provinsi DKI yang ingin 'menguasai' saham klub Macan Kemayoran.
Isu pembelian saham milik Persija Jakarta oleh PT Jakarta Propertindo, salah satu badan usaha milik daerah itu belum menemukan kejelasan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sempat menyatakan membatalkan keinginannya mengambilalih pengelolaan klub Macan Kemayoran dengan alasan terlalu banyak utang.
Sementara Sekda DKI Saifullah membantah pembatalan itu, melainkan pembelian saham masih menunggu kajian dari bidang hukum.
"Sampai sekarang saya jadi bingung. Katanya Ahok nggak jadi beli, tapi Sekdanya haha-hehe aja. Mana yang benar?" ujar Kusheri Hafsari kepada Harian Super Ball, Minggu (28/6).
Kusheri mengatakan, secara etika bisnis hal ini perlu dibicarakan secara formal. Yakni dengan memanggil pengurus Persija Jakarta dan membicarakan tentang kepastian tersebut.
"Harusnya secara formal sampaikan ke kita. Kita ini menunggu-nunggu. Jangan ini diumbar ke mana-mana, jadi seperti orang beli kangkung yang ditinggalin begitu saja," ujarnya.
Kusheri mengatakan Pemerintah Provinsi DKI menginginkan Persija juara selaras dengan manajemen yang berniat mengembalikan kejayaan Persija.
Namun, kata Kusheri, tim juara itu membutuhkan keterlibatan semua pihak. Bukan sebaliknya, klub diminta juara tapi sarana dan prasarana bukan didukung malah dihabisin.
"Ini (pemda) bukannya support malah merongrong. Stadion Menteng, lapangan Lebak bulus dibongkar. Rio-rio katanya mau diberikan ke kita, stadion BMW untuk pertandingan tapi nyatanya mana?," ujarnya.
Baca Juga di Harian Super Ball, Senin (29/6/2015)