TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Laga amal untuk Alfin Tuasalamony yang digelar Asosiasi Pemain Sepak Bola Profesional Indonesia (APPI), akhir pekan lalu, memiliki makna mendalam bagi sepak bola nasional.
Laga itu tidak hanya bentuk aksi kemanusiaan bagi atlet yang terpinggirkan, tetapi juga mengampanyekan perdamaian antarsuporter, terutama The Jakmania dan Bobotoh.
Mantan Pelatih Tim Nasional Indonesia U23, Rahmad Darmawan, sengaja memilih beberapa pemain dari klub yang punya rivalitas tinggi untuk terlibat di laga amal untuk Alfin itu, yaitu Persib Bandung dan Persija Jakarta.
Mengingat lokasi pertandingan di Jakarta, maka mayoritas pemain diambil dari Persija. Ada Bambang Pamungkas, Andritany Ardhiyasa, Ramdani Lestaluhu, dan Ismed Sofyan.
Sementara ada enam pemain Maung Bandung yang dilibatkan, yaitu Ahmad Jufriyanto, Dias Angga Putra, Dedi Kusnandar, Firman Utina, dan Tony Sucipto.
"Yang pasti saya punya ide untuk menggabungkan pemain Persija dan Persib di tim ini, Arema (Cronus) juga. Tujuannya untuk menunjukkan bahwa para pemain tetap kompak di luar lapangan tanpa konflik apapun," kata Rahmad.
Konflik The Jakmania (suporter Persija) dan Bobotoh (Persib) yang belakangan menjurus ke tindak anarkis harus disikapi secara serius, sebab pertikaian kedua kelompok suporter ini acapkali berlanjut di luar stadion.
Aksi anarkis masing-masing kelompok suporter juga menyasar kepada pemain. Hal itu yang membuat kendaraan lapis baja menjadi transportasi wajib yang digunakan panitia pelaksana pertandingan untuk mengangkut pemain dan ofisial ke dalam stadion.
"Saya juga mengimbau kepada The Jakmania dan Bobotoh agar nantinya bisa mengikuti jejak pemain yang bisa berkreasi dalam satu wadah kemanusiaan," ujar pria yang akrab disapa RD itu.