TRIBUNNEWS.COM - Puncak pesta turnamen terakbar di zona Amerika Selatan bakal berlangsung Minggu (5/7) dini hari. Venue Estadio Nacional, Santiago, siap menjadi saksi pertarungan sengit yang bakal melibatkan armada Cile kontra Argentina, di laga pamungkas Copa Amerika 2015.
Partai ini bisa diprediksi menjadi klimaks dari rangkaian perhelatan pada turnamen edisi ke-44 tersebut. Kekuatan kedua tim, terutama dari sisi teknis dan pengalaman bermain, dirasa sangat berimbang. Benefit layak diperuntukkan bagi tuan rumah, karena mereka bermain di markas sendiri, meski itu tidak secara mutlak bakal memberi tekanan pada Tim Tango. Sebaliknya, tekanan untuk Cile bisa menjadi bumerang bagi mereka.
Namun, dari sekian banyak poin yang menandai pertempuran sengiti di lapangan antardua tim, pertemuan Claudio Bravo, Lionel Messi dan Javier Mascherano, bisa dibilang menjadi satu titik menarik pertandingan ini.
Beberapa media besar di kawasan Amerika Selatan, seperti Clarin.com, La Republicca, sampai O Globo kompak ‘menandai’ keberadaan tiga pemain asal Barcelona tersebut memiliki warna tersendiri. Mereka dianggap menjadi kunci dari pola permainan tim, meski dengan beda peran.
Sorot utama tertuju pada kiper tuan rumah, Claudio Bravo. Kandidat kiper terbaik, juga pemain terbaik Copa Amerika 2015 ini, tentu saja siap membeberkan ragam kebiasaan Messi dan Mascherano, yang berguna bagi persiapan anak asuh Jorge Sampaoli.
Pengalaman selama semusim bersama La Pulga dan Mascha, tentu saja memberi banyak pengetahuan. Pengalaman tersebut memberi kepercayaan diri bagi Bravo untuk membendung setiap kreasi yang dimiliki Messi. Sementara apa yang diketahuinya, juga menjadi modal berharga bagi lini pertahanan Cile, yang kali ini mesti ekstra waspada.
Gary Medel dkk bakal diberi ‘vitamin’ agar tak grogi melawan pergerakan Messi, serta umpan-umpan kejutan dari Mascherano.
“Messi jelas berbahaya, karena itulah kami harus lebih siap. Beruntung saya setiap hari berlatih bersamanya, sehingga arah bola serta tendangan penalti, sepertinya bisa kupelajari. Ini sebuah tantangan untukku. Saya harus memanfaatkan itu, dan semoga saja Messi tak mengubah apa yang sudah diperlihatkannya padaku,” tutur Bravo.
Kalangan media di Cile juga menganggap Bravo sebagai kunci utama jika mereka ingin menuai trofi juara di negeri sendiri. Situs Santiagotimes.cl, menyebut Bravil sebagai antitesa Tim Tango. Tak heran, pertemuan final nanti disebut sebagai Tango Bravo, yang berarti Bravo bakal berjuang kontra Argentina, sementara ‘tim tamu’ harus bersua benteng tangguh ala sang kiper.
Gelandang Argentina, Javier Mascherano mengakui, satu di antara kerja keras yang harus dilakukan teman-temannya adalah mencari celah kelemahan Bravo. Baginya, Bravo bukan sekadar kapten atau kiper, melainkan juga libero tangguh. Pengalamannya menjadi senjata utama.
“Saya senang bisa bertemu dengan rekan setim, yang memang sangat berkualitas. Kami harus bekerja keras, bukan karena dia seorang kiper, tapi seorang pemimpin hebat di area belakang. Sekarang, semuanya tak mudah,” tutur Mascha.
Pelatih Cile, Jorge Sampaoli tak menyangkal Bravo menjadi andalannya untuk membaca arah pergerakan lawan, terutama Lionel Messi. “Saya beruntung memiliki Bravo. Informasinya sangat berharga, sehingga membuat kami percaya diri,” kata sang entrenador.