News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rugi Rp 8 miliar, Semen Padang FC Ogah Ikut Turnamen Apapun

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Teknik Semen Padang, Asdian

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Semen Padang (SP) dipastikan tidak akan ikut turnamen yang digelar Tim Transisi bentukan Menpora atau Mahaka Sports. Tim berjuluk Kabau Sirah itu lebih memilih untuk ikut kompetisi resmi Liga Super Indonesia (LSI) musim depan tahun 2016.

Direktur Teknik Semen Padang, Asdian mengatakan, manajemen sudah menentukan sikap itu agar tidak merugi lebih besar.

"Akibat kompetisi terhenti, kami rugi Rp 8 miliar untuk menyiapkan tim, kontrak pemain, gaji pemain, akomodasi tim, operasional tim, dan lain-lain. Kalau kami ikut turnamen yang tidak ada kepastian jenjang pertandingan ke tingkat internasional, kami akan makin banyak merugi," kata Asdian kepada Harian Super Ball, Jumat (3/7/2015).

Menurut Asdian, jika ikut turnamen baik yang digelar oleh Tim Transisi atau Mahaka, pihaknya harus menyiapkan dana tidak sedikit, minimal Rp 1 miliar. Dana itu paling tidak untuk memenuhi kebutuhan operasional tim dan gaji pemain dan pelatih.

"Jika tim ikut salah satu dari turnamen itu, tentunya pemain akan meminta tambahan besaran gaji dari yang sudah kami berikan di saat tidak ada kompetisi, yaitu sebesar 20 persen. Ini akan menambah beban kami.Padahal turnamen itu cuma hanya untuk mengisi kekosongan saja. Jadi, kami putuskan menunggu dimulainya kompetisi LSI saja," ucap Asdian.

Asdian berujar, pihaknya tidak mungkin ikut turnamen, karena membutuhkan dana yang tidak sedikit.

"Seluruh sponsor sudah menghentikan dana sponsor. Uang darimana untuk mengikuti turnamen itu. Lagipula seluruh pemain sudah pulang ke rumahnya masing-masing. Tidak mudah untuk memanggil mereka kembali. Makanya kami lebih memilih untuk tidak ikut turnamen dan menunggu LSI digelar saja," ujar Asdian.

Oleh karena itu, Asdian berharap konflik sepakbola nasional bisa segera selesai sebelum akhir tahun 2015. Sehingga kompetisi LSI 2016 bisa dilaksanakan pada Januari 2016.

"Dalam kondisi konflik seperti ini, sulit diharapkan kompetisi musim depan sesuai jadwal semula pada September 2016. Jadi sebaiknya kompetisi musim depan digelar awal tahun 2016 saja. Sehingga kompetisi bisa berputar hingga akhir tahun 2016," terang Asdian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini