TRIBUNNEWS.COM - Lionel Messi kembali harus menunda mimpinya meraih gelar pertama bersama Timnas Argentina. Kekalahan 1-4 dari Cile melalui drama adu penalti pada final Copa America 2015, Sabtu (4/7/2015), memperpanjang penantian Messi akan hadirnya gelar juara bersama Tim Tango.
Prestasi terbaik Messi bersama Argentina baru terjadi di level junior. Dia pernah meraih Piala Dunia Junior pada 2005 lalu bersama timnas U-23 meraih medali emas olimpiade pada 2008.
Namun di level senior, belum sekali pun Messi menjadi yang terbaik. Dua kali menjadi finalis Copa America dan sekali kalah di final Piala Dunia.
Messi pun kembali dianggap belum sebenderang Diego Maradona. Keduanya selalu dibanding-bandingkan sebagai pemain terbaik milik Argentina, namun Messi minus gelar bersama Tim Tango.
Kendati demikian, Messi diyakini akan bisa mengantarkan Argentina menjadi juara pada suatu hari nanti. Keyakinan itu diucapkan koleganya di lini depan, Ezequiel Lavezzi.
"Messi akan bisa memenangi sesuatu bagi Argentina," ucap dia. "Aku pikir kami punya kesempatan bagus pada final ini, namun gagal. Itu sangat menyakitkan."
Messi bukanlah pemain terlama yang menantikan gelar juara bersama Argentina. Masih ada Javier Mascherano. Rekan Messi di Barcelona itu menanti dua tahun lebih lama dibandingkan dirinya.
"Aku mungkin menjadi pemain terlama (di tim Argentina) yang mengharapkan gelar juara. Aku tampil di tiga final Copa America dan kalah semua. Gagal mempersembahkan sesuatu bagi suporter merupakan kesedihan terbesar," ujar Mascherano.
Mascherano memang menjadi pemain paling berpengalaman di Tim Tango saat ini. Dia sudah berada di tim sejak 2003 dan tampil 117 kali, tiga di antaranya pada final Copa America tahun 2004, 2007, dan 2015. Sementara Messi, sudah tampil 103 kali sejak 2005.