TRIBUNNEWS.COM - Roberto Mancini sudah punya kebiasaan menggunakan formasi 4-3-1-2. Ia acapkali menerapkannya dalam beberapa pertandingan terakhir Serie A musim 2014/2015. Hasilnya kurang memuaskan.
Namun, yang menjadi kendala adalah minimnya pilihan pemain yang bisa diturunkan, terutama di lini tengah. Eks pelatih Manchester City itu, sama sekali tidak memiliki pemain yang kuat dan mampu mempertahankan ritme permainan. Itulah kenapa Inter selalu bermasalah dengan konsistensi.
Oleh karenanya, Mancini getol mencari pemain di posisi tengah seperti halnya Yaya Toure. Keduanya pernah bekerja sama sebagai pelatih dan pemain. Mancini tahu betul kemampuan dan kapasitas Toure.
Pemain internasional Pantai Gading tersebut punya pengaruh luar biasa dan menentukan permainan. Toure bisa jadi otak serangan. mampu menciptakan peluang dengan umpan-umpannya yang akurat. Toure juga kuat bertahan.
Tapi, Mancini gagal mendatangkan yang bersangkutan. Kekecewaan pria berusia 50 tahun itu, terobati setelah manajemen klub berhasil kedatangan Geoffrey Kondogbia. Secara fisik Toured an Kondogbia tak jauh beda. Posturnya sama-sama tinggi dan besar.
Kondogbia belum terlalu teruji sebagai jenderal lapangan tengah. Tapi kemampuan bertahannya dapat membantu Inter meraih hasil maksimal di setiap laga. Fredy Guarin juga tetap jadi andalan sisi kanan.
"Tak ada rasa kecewa, karena saya rasa kelas Kondogbia sangat tinggi. Dia hanya perlu bermain tenang sehingga bisa memenuhi hasrat dan harapan Interisti, serta seluruh keluarga besar Inter Milan. Laga-laga pramusim akan memberikan gambaran kehebatan dia," komentar Mancio, di Calciomercato.it, kemarin.
Mauro Icardi tak meragukan ditempatkan di lini depan. Ia merupakan top skor di musim lalu dengan 22 gol. Mancini hanya membutuhkan pemain baru yang dinilai sepadan untuk mendampingi pemain 22 tahun. Perburuan pemain dilakukan. Luis Adriano salah satunya. Namun, akhirnya gagal setelah Adriano memutuskan bergabung bersama AC Milan. Inter dikabarkan mengalihkan perburuannya terhadap Stevan Jovetic.
Inter juga kepincut merekrut Mohamed Salah dari Chelsea. Mancini menginginkannya masuk dalam skuat kemungkinan untuk mengisi posisi sebagai second striker. Upaya mendapatkan sang pemain ternyata tidak mudah. Fiorentina ternyata juga ingin mempermanenkan status Salah setelah bernegosiasi dengan Chelsea.
Kehadiran Miranda di lini belakang Inter diharapkan lebih kuat. Pemain internasional Brasil tersebut merupakan satu bek terbaik dunia. Ia kunci keberhasilan Atletico Madrid meraih gelar La Liga di musim 2013/2014 sekaligus mengganggu dominasi Real Madrid dan Barcelona.
Inter dinilai beruntung karena mendapatkan yang bersangkutan di puncak permainan terbaiknya. Miranda bisa menjadi kunci Inter dalam membangun benteng pertahan. Pengalamannya pun diharapkan membawa pengaruh positif.