TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - Manajer Persepam Madura, Nadi Mulyadi mengaku kecewa dengan pernyataan manajer Persebaya Surabaya Hary Ruswanto terkait keinginan klub mendatangkan Evan Dimas.
Menurut Nadi, langkah manajemen mengincar beberapa nama playmaker ternama dilakukan untuk memuluskan target menjadi juara Piala Kemerdekaan, dan memberikan suguhan atraktif kepada suporter.
Nadi Mulyadi mengatakan dirinya tidak paham dengan pernyataan Gendhar, panggilan akrab Harry Ruswanto.
"Tidak hanya mengejek, ini sudah menghina. Seandainya Gendhar dijual, kita akan beli dia. Dari awal manajemen sudah melakukan komunikasi, baik dengan pemain, maupun manajemen," ungkap Nadi Mulyadi seperti dilansir goal Indonesia.
Diakui oleh Nadi Mulyadi komentar Sekretaris Persebaya, Rahmad Sumanjaya malah lebih santun.
"Saya tidak tahu maksudnya Gendhar, dan kami memiliki dana. Untuk menampilkan permainan memikat, kita butuh pemain berkualitas. Masalah dana, kami sudah siap sejak awal. Kami ingin membantu pemain yang diputus kontrak timnya, sehingga tetap mendapatkan pemasukan. Jika ada pemain lain yang sesuai dengan kriteria kami, kami berani mengontraknya,” paparnya.
Sedangkan, Mantan manajer Persepam Madura Achsanul Qosasi meminta agar manajemen Laskar Sapeh Ngamok tidak terlalu menanggapi pernyataan Gendhar terkait keinginan klub mendatangkan Evan Dimas.
Sebelumnya, Gendhar menyatakan keinginan Persepam mendatangkan Evan bagai menjaring angin. Gendhar pun tak yakin Persepam bakal bisa membeli gelandang timnas Indonesia U-23 tersebut.
Pernyataan Gendhar ini mengundang reaksi kubu Persepam. Mereka menilai pernyataan Gendhar sebagai sebuah penghinaan.
“Sepakbola adalah persahabatan, tidak perlu direspon. Anggap saja Gendhar sedang sakit gigi,” ujar Achsanul.