Anju Christian/Kompas.com
TRIBUNNEWS.COM - Bek tengah Liverpool, Dejan Lovren, tak rela menjadi "kambing" hitam" terkait rapuhnya pertahanan tim pada musim 2014-15. Ia mengatakan, rapor merah lini belakang bukanlah sepenuhnya kesalahannya.
Liverpool merekrut Dejan Lovren dari Southampton dengan mahar 20 juta poundsterling pada musim panas 2014. Nilai tersebut mengantarkan Dejan Lovren jadi pemain belakang termahal sepanjang sejarah The Reds.
Akan tetapi, Dejan Lovren justru membuat pertahanan Liverpool rapuh. Tim asuhan Brendan Rodgers menderita 48 gol pada Premier League 2014-15. Lovren pun jadi sasaran kritik.
"Ini bukan Dejan Lovren-Liverpool kan? Aku tak bisa bertahan seorang diri. Ada sebelas pemain. Saat tim tampil bagus, semua pemain bagus. Saat tim tampil buruk, semuanya buruk, bukan cuma aku," kata Lovren.
"Aku rasa, kita harus melihatnya dengan sudut pandang seperti itu, bukan menunjuk atau memberikan tekanan kepadaku. Aku menyadari apa yang ditulis pers tentang diriku. Tetapi, aku tak mau mendengarkannya lagi," tambah Lovren.
Dejan Lovren tak memungkiri bahwa musim perdananya di Anfield tak sesuai harapan. Namun, ia enggan menyerah dan menampik opsi hengkang. "Aku berharap, kami menjalani awal lebih baik musim ini," lanjutnya.
Pada musim panas 2015, Liverpool kembali merekrut pemain belakang dari Southampton, yakni Nathaniel Clyne. Nama terakhir sempat berduet bersama Dejan Lovren di lini belakang The Saints.