TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Persebaya Surabaya merasa diuntungkan dengan mundurnya jadwal Turnamen Piala Indonesia Satu.
Awalnya turnamen ini dijadwalkan akan bergulir pada 15 Agustus, namun mundur menjadi 30 Agustus.
CEO Persebaya, Gede Widiade mengatakan, dengan mundurnya jadwal turnamen tersebut, tim berjuluk Bajul Ijo itu bisa mempersiapkan tim lebih matang.
"Tidak masalah harus mundur. Dengan demikian, tim bisa mempersiapkan diri lebih matang," kata Gede.
Apalagi, Persebaya telah lama vakum tidak berlatih bersama. Terakhir, Persebaya latihan pada awal Mei lalu.
Persebaya kembali berlatih perdana pada 22 Juli lalu. Itupun tidak semua pemain berlatih.
Pemain-pemain yang berasal dari luar Jawa tidak ikut berlatih karena menunggu kepastian digelarnya turnamen garapan Mahaka Sports tersebut.
Dengan demikian, sekitar dua bulan pemain-pemain Persebaya tidak berlatih bersama.
Mayoritas pemain berlatih secara mandiri, kadang secara berkelompok.
Menurut Gede, dengan mundurnya turnamen, membuat timnya memiliki banyak waktu untuk persiapan.
"Idealnya memang persiapan satu bulan sebelum turnamen. Dengan demikian, masa persiapan kami cukup," kata Gede.
Tidak hanya Gede, pelatih Persebaya, Ibnu Grahan, pun merasa diuntungkan dengan penundaan turnamen tersebut.
"Persiapan kami menjadi lebih panjang," kata Ibnu.
Apalagi banyak pemainnya yang belum bergabung dengan tim. Selain itu, juga terdapat 9 pemain yang tampil di Sunrise of Java Cup di Banyuwangi.
"Masa persiapan ini harus kami manfaatkan secara maksimal," kata Ibnu.
Untuk sementara, di Piala Indonesia Satu, selain Persebaya, terdapat beberapa tim lainnya, Persija Jakarta, Persib Bandung, Persela Lamongan, Bali United, Persegres Gresik United, PSM Makassar, Arema Cronus, PBR dan Pusamania Borneo FC, yang turut serta di turnamen ini.