News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semen Padang Berikan Izin Pemainnya 'Pindah' Sementara

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Teknik Semen Padang, Asdian

Laporan Wartawan Harian Super Ball, Sigit Nugroho

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajemen Semen Padang (SP) memberikan izin kepada pemainnya untuk 'pindah' sementara selama turnamen Piala Presiden 2015. Asalkan klub yang berminat mengirimkan surat.

"Silahkan saja jika ada klub yang mau memakai pemain atau pelatih kami, tetapi harus ada etikanya, yaitu dengan meminta izin secara tertulis. Pada intinya kami tidak akan menghalang-halangi," kata Direktur Teknik Semen Padang, Asdian kepada Harian Super Ball.

Menurut Asdian, pihaknya bisa memaklumi kondisi pemain dan pelatihnya. Gara-gara kompetisi vakum, mereka tidak mendapat penghasilan dari sepak bola.

"Mereka butuh pemasukan, jadi kalau ada yang berminat merekrut silahkan saja, tetapi harus tetap diberitahukan ke manajemen dulu. Karena status pemain dan tim pelatih masih kami kontrak. Kami bisa memaklumi kondisi seperti ini, membuat pemain dan tim pelatih tidak bisa beraktifitas. Apalagi Semen Padang dipastikan tidak ikut Piala Presiden," ujar Asdian.

Asdian berucap klub yang berminat 'meminang' pemain SP adalah Persela Lamongan. Namun manajemen Persela belum menyebutkan pemain yang diinginkan.

"Manajemen Persela sudah mengirimkan surat meminta izin untuk menggunakan jasa pemain kami. Tetapi Persela belum menyebutkan nama pemain yang diinginkan. Kami silahkan saja," ucap Asdian.

Asdian menambahkan, pihaknya tidak ikut Piala Presiden, karena tidak memiliki dana. Fee sebesar Rp 500 juta di fase grup dari Mahaka Sports and Entertainment selaku penyelanggara dinilai Asdian tidak akan cukup 'menghidupi' SP selama turnamen.

"Proposal kami belum mendapat jawaban dari sponsor. Ini membuat kami tidak yakin bisa ikut turnamen itu. Kalau hanya mengandalkan fee itu tidak akan cukup. Kami tidak mau di tengah jalan, justru aktifitas tim akan terganggu karena tidak ada dana dari kami sendiri," tutur Asdian.

Oleh karena itu, manajemen SP hanya bisa menunggu kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) bisa segera digelar.

"Langkah yang bisa kami lakukan hanyalah menunggu konflik selesai, SK Pembekuan dari Menpora dicabut. Sanksi FIFA juga dicabut. Dengan demikian, kami bisa meyakinkan sponsor, sehingga dana bisa didapat," terang Asdian.

Asdian memaparkan, pihaknya berterimakasih kepada PT Liga Indonesia (PT LI) dan PSSI yang bekerja keras menggelar kompetisi LSI. Namun diharapkan izin bertanding dari kepolisian bisa diperoleh dulu.

"Konflik masih berlangsung dan izin belum didapat. Oleh karenanya kami belum berani melakukan persiapan apa-apa. Karena persiapan membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jangan sampai kompetisi berhenti di tengah jalan yang membuat sponsor trauma. Maka meminta federasi memastikan terlebih dulu soal izin bertanding dan dicabutnya dua sanksi itu," papar Asdian.

Bagi Asdian tidak masalah kalau ternyata LSI digelar pada 2016, asalkan kondisi sepak bola sudah normal kembali.

"Kalau sudah normal dan kompetisi digelar 2016, justru memudahkan kami memperoleh sponsor. Pasalnya perusahaan baru memulai melakukan sponsorship pada awal tahun. Semoga saja keadaan sepak bola kita bisa lekas normal," tegas Asdian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini