TRIBUNNEWS.COM - Perang udara mewarnai duel klasik Arsenal kontra Liverpool di pertandingan pekan ketiga Premier League, di Stadion Emirates, Selasa (25/8) dinihari. Karakteristik lini depan kedua tim yang hampir serupa, akan menjadi pembuktikan bomber kedua tim -- Olivier Giroud di kubu Arsenal dan Christian Benteke di sisi Liverpool – memperebutkan predikat sebagai 'Menara Terbaik'.
Baik Giroud maupun Benteke dikenal sebagai penyerang yang memiliki kelebihan dari sisi postur. Giroud dengan tingginya yang menjulang hingga 192 cm, sejak lama dikenal sebagai striker yang piawai saat duel udara. Musim lalu, penyerang 28 tahun itu memiliki persentase rata-rata memenangi duel udara hingga 46 persen. Empat dari 14 gol yang dilesakkannya musim lalu bahkan tercipta lewat sundulan kepala.
Musim ini kemampuan duel udaranya tak berkurang, dan justru sebaliknya meningkat. Dari dua laga yang sudah dilakoninya, penyerang asal Prancis itu terlibat dalam 14 kali duel udara, dan tujuh di antaranya berhasil dimenanginya. Artinya, Giroud sukses memenangani duel udara sebanyak 50%.
"Saya melihat Giroud hampir seperti penopang bagi barisan tengah yang berjalan dari jarak jauh dan berusaha mencetak banyak gol. Saya kira ada kalanya ketika Anda harus memerankannya menjadi penyerang, dia adalah salah satu yang membuat perbedaan," kata legenda Arsenal, Martin Keown, ketika ditanya penilaiannya terhadap mantan penyerang Montpellier itu.
"Giroud tak bisa diremehkan. Dia memiliki bagian besar dalam keberhasilan Arsenal musim ini. Tapi saya tidak yakin dia berada di sana dengan beberapa pemain hebat yang telah bermain di masa lalu," imbuh mantan bek Arsenal itu.
Tak hanya itu, motivasi Giroud di laga kontra Liverpool ini dipastikan juga berlipat, mengingat ini menjadi laga ke-100 dirinya bersama Arsenal. Sejauh ini dari 99 laga yang sudah dilakoninya bersama The Gunners, Giroud mencetak 42 gol. Bukan catatan yang buruk bagi seorang stiker.
Namun Giroud tak sendirian di laga dinihari nanti. Di sisi Liverpool, mereka memiliki Christian Benteke. Striker yang diboyong dari Aston Villa dengan mahar mencapai 32,5 juta pounds itu juga dikenal sebagai striker jagoan duel udara. Seperti halnya Giroud, Benteke yang empat tahun lebih muda juga memiliki modal postur tubuh tinggi, hingga 190 cm.
Dengan keunggulan tinggi tersebut, Benteke kerap memaksimalkannya saat terlibat duel-duel udara dengan pemain lawan. Musim ini persentase duel udara yang dimenanginya mencapai 65%, meningkat dibanding musim lalu saat ia masih bermain di Aston Villa, di mana duel udara yang dimenanginya ketika itu hanya di kisaran 49%. Sementara dari 13 gol yang dilesakkannya musim lalu, empat di antaranya juga berasal dari sundulan.
Peningkatan performa Benteke sejak pindah ke Liverpool ini tentu saja tak lepas dari dukungan rekan-rekan barunya. Seperti halnya musim lalu, Liverpool memiliki pemain-pemain sayap yang piawai mengirim umpan crossing ke kotak penalti lawan. Sebut saja misalnya Adam Lallana, Philippe Coutinho, dan kini ditambah dengan James Milner.
"Ia (Benteke) dominan di udara. Anda dapat melihat dia saat latihan. Di situ Anda dapat melihat bagaimana kekuatannya. Ia seorang target man bagi kami. Ia memiliki fisik yang bagus dan tipe finisher yang baik," ujar bek Liverpool, Nathaniel Clyne memuji rekan setimnya itu. “Benteke predator di kotak penalti. Penyelesaiannya sangat hebat, dan dia menghadirkan sosok besar di depan. Dia hebat dalam bola udara dan hebat di kedua kakinya,” imbuh Adam Lallana dilansir Sportsmole.