TRIBUNNEWS.COM - Lazio berambisi lolos ke Liga Champions 2015/2016. Namun, kemenangan 1-0 di Olimpico, Roma pada leg pertama kualifikasi menghadapi Bayer Leverkusen belum memberi rasa aman.
Apalagi jelang leg kedua, Kamis, (27/8) dini hari, di Stadion BayArena, kandang Leverkusen, pasukan Stefano Pioli tak diperkuat pemain kunci.
Setidaknya ada empat pilar yang harus membayangi kepergian armada Lazio ke Jerman dengan kondisi cedera, yakni Lucas Biglia, Miroslav Klose, Federico Marchetti, dan Filip Djordjevic. Biglia adalah motor serangan Lazio. Ia menjadi jendral lapangan tengah.
Pergerakan membantu timnya mengantisipasi bahaya yang datang ke wilayah pertahanannya. Kadangkala, pemain internasional Arentina tersebut, memecah kebuntuan Lazio dengan golnya yang mengejutkan. Seperti yang dilakukannya saat menghadapi Bologna di laga pertama Serie A 2015/2016.
Pun dengan Klose. Musim lalu ia jadi top skor buat Lazio dengan 16 gol di semua ajang kompetisi. Marchetti juga tampil mengesankan musim lalu dengan 10 kali clean sheets. Berkat kepiawaiannya di bawah mistar gawang ia menempatkan Lazio sebagai tim paling sedikit kebobolan setelah Juventus dan Roma.
Pioli sudah membayangkan kesulitan yang akan dihadapi anak asuhnya. Kemenangan 1-0 tak akan memberi peluangnya jauh lebih besar. Mereka tetap saja harus meladeni pertarungan yang menguras tenaga, pikiran, dan kemampuan teknis di lapangan.
Termasuk mental untuk bermain lebih percaya diri dan penuh keyakinan. Apalagi Leverkusen punya catatan mengesankan dengan empat kemenangan di kandang dari lima laga terakhir di kompetisi Eropa.
“Karena itulah, kami harus meningkatkan permainan menghadapi Leverkusen di BayArena. Kami ingin lolos dan bermain di fase grup Liga Champions,” sebut Pioli di uefa.com, kemarin.