Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Persija Jakarta Rahmad Darmawan memberikan wejangan kepada para pesepak bola yang lolos ujian Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dibutuhkan kedisiplinan dan adaptasi yang cepat untuk menjalani dua profesi sekaligus.
Proses adaptasi usai masa pendidikan militer untuk kembali ke puncak permainan cukup berat. Fase inilah yang harus dilalui dengan baik agar tetap berprestasi di sepak bola.
"Proses adaptasi orang mungkin berbeda-beda. Saya kebetulan agak lama, butuh hampir sekitar setahun untuk bisa menemukan permainan terbaik saya," kata Rahmad yang juga tercatat sebagai perwira menengah TNI AL berpangkat Mayor.
Pada masa pendidikan, setiap pemain bakal berorientasi kepada keseragaman yang bertujuan untuk merajut kekompakan. Program
pendidikan militer yang disiplin selama tujuh bulan diyakini bakal melunturkan sentuhan si pesepak bola.
Para pemain tersebut tidak diizinkan membela klub selama masa pendidikan. Toleransi akan diberikan jika dipanggil membela tim nasional.
Menurut RD, pada prinsipnya TNI mendukung prajurit yang masuk melalui program prestasi, Caba (calon bintara) unggulan, untuk meraih prestasi di bidangnya. Namun, segala prosedur perizinan harus dilaksanakan sesuai aturan yang berlaku.
Sejauh ini, hanya 12 pesepak bola yang lolos ujian melalui jalur prestasi. Sebagian besar mereka adalah personel tim nasional Indonesia di SEA Games 2015, termasuk pemain Persija, Abduh Lestaluhu.
Adapun pemain tim Ibu Kota lainnya, Adam Alis mengaku mundur dari ujian awal.
Abduh dkk bakal mengikuti pendidikan di Rindam III/ Siliwangi, Bandung, Jawa Barat selama tujuh bulan dimulai dari 17 September.
"Yang penting saya mau pesan, selalu ingat bahwa dirinya adalah seorang prajurit di mana pun dia berada. Sehingga ketika di luar pun dia harus menjadi panutan, menjadi contoh, serta harus mawas diri. Jangan melakukan tindakan yang nantinya malah merugikan nama baik TNI," ujar RD yang juga pernah membela klub Malaysia, Armed Forces FA pada musim 1992/1993.