Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persija Jakarta memang sudah tersingkir dari Piala Presiden 2015. Namun, apresiasi layak disematkan kepada pemain pinjaman asal Semen Padang, Muhammad Nur Iskandar.
Pemain serba bisa 28 tahun itu tercatat sebagai pemain pinjaman yang paling berkontribusi di bandingkan yang lain. James Koko Lomell terlalu banyak membuang peluang, Vendry Mofu tidak konsisten, sementara Irsyad Maulana kurang dapat diandalkan lebih banyak akibat cedera lengan.
Adapun Mbida Messi yang semula masuk dalam skenario utama di lini tengah ternyata tidak dapat diturunkan karena persoalan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas) miliknya sudah kadarluarsa.
Sementara pemain pinjaman dari Aceh, Febri Ramadhansyah hanya sebatas pelengkap dan lebih banyak menghiasi bangku cadangan.
Meski rapor statistik Nur Iskandar tidak cemerlang dalam hal mencetak gol dan assist, namun ia menjadi sosok yang paling diandalkan dalam membongkar pertahanan lawan.
Merujuk statistik yang direkam Labbola, pemain kelahiran Jayapura itu paling banyak melakukan dribel dengan total 15 kali percobaan, namun demikan, hanya 5 yang berhasil.
Nur Iskandar juga menjadi pemain yang paling banyak kehilangan penguasaan bola yaitu sebanyak 19 kali.
Catatan tersebut tidak lantas mengecilkan peran Nur Iskandar. Justru sebaliknya, pemain sayap 28 tahun itu selalu masuk dalam skenario utama strategi yang diterapkan pelatih Rahmad Darmawan.
Kecepatan dan daya jelajah tinggi yang dimiliki pemain binaan Persipura Jayapura menjadi kebutuhan khusus Persija. Sayang, tipikal permainan cepat yang dipergakan Nur Iskandar kurang menyatu dengan Bambang Pamungkas maupun James Koko Lomell.