TRIBUNNEWS.COM, MANCHESTER - Penjaga gawang Real Madrid Keylor Navas mengaku menangis gembira ketika batal pindah ke Manchester United untuk ditukar dengan David de Gea pada penutupan bursa transfer Agustus 2015.
Pertukaran tersebut batal karena dokumen transfer datang terlambat beberapa menit sehingga De Gea menetap di Old Trafford sementara Navas kini menjadi andalan pelatih Rafael Benitez.
"Saya tidak pernah ingin meninggalkan Real Madrid," kata Keylor Navas kepada radio Spanyol Cope, seperti dilansir Skysports, Selasa.
"Saya menangis pada malam itu ketika mendapati saya tetap tinggal (di Madrid), itu adalah penumpukan emosi. Saya tidak ingin pergi, Madrid bagaikan rumah saya," kata penjaga gawang timnas Kosta Rika itu.
"Agen meminta saya menjaga panggilan telepon. Kami harus pergi ke Barajas, meskipun saya tidak pernah benar-benar mendapatkan pesawat, saya hanya berada di ruang tunggu," ungkap Navas.
"Saya berpikir jika Tuhan ingin saya tinggalkan Madrid, semoga itu akan menjadi hal terbaik, namun Tuhan tidak ingin saya pergi, saya masih di sini," kata Navas.
Di sisi lain Navas menjelaskan bahwa ia memang sudah meneken kontrak dengan Manchester United.
"Saya menandatangani kontrak untuk Manchester United ketika sedang berada di atas sebuah tandu saat memeriksa kesehatan di Valdebebas (pusat kebugaran Real Madrid)," katanya.
"Tapi saya ingin menuliskan cerita di klub ini dan memenangi segalanya musim ini. Kami memiliki hal-hal untuk berkembang dan berada di jalan yang benar," katanya.