TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Arema Cronus akan menjalani laga penentuan untuk merebut tiket final Piala Presiden di stadion Manahan Solo yang dipilih sebagai kandang Sriwijaya FC, Minggu (11/10/2015).
Tim Singo Edan yang tertahan dengan skor 1-1 di laga putaran pertama di Kanjuruhan, berangkat ke medan laga tandang ini dengan semangat kemenangan. Hal itu tentunya secara otomatis merujuk pada strategi menyerang yang pasti diterapkan.
Di sisi berbeda, Sriwijaya yang bertindak sebagai tuan rumah juga tidak mau melepaskan peluang terbuka ke partai final. Tim asuhan pelatih Benny Dollo ini sudah bisa melenggang ke babak final dengan cukup menahan imbang Arema dengan skor 0-0.
Tim Laskar Wong Kito memang lebih diuntungkan dengan modal hasil imbang dan keunggulan gol tandang. Karenanya tidak berlebihan bila muncul spekulasi yang menyebut tim ini akan bertahan total saat meladeni Arema di stadion Manahan.
Jika melihat permainan tim Sriwijaya FC hingga laga terakhir mereka 3 Oktober lalu di Kanjuruhan, dapat dikatakan performa Titus Bonai dan kawan-kawan masih berada di bawah Arema.
Tim Arema mendominasi serangan di sepanjang pertandingan di leg pertama babak semifinal Piala Presiden. Padahal saat itu satu striker Arema, Samsul Arif absen dalam pertandingan.
Dominasi tim Arema kemungkinan akan kembali tersaji di pertandingan leg kedua. Kembalinya Samsul, Ferry Aman Saragih dan Juan Revi tentunya akan menambah keunggulan Singo Edan atas Sriwijaya di atas kertas.
Dan sekali lagi, pola bertahan dan serangan balik nampaknya akan menjadi pilihan Benny Dollo untuk mengatasi 'dendam' Arema yang diyahan imbang di kandang.
Pelatih Arema, Joko Susilo membenarkan bila kemunhkinan besar timnya akan berhadapan dengan lawan yang bermain bertahan. Langkah antisipasipun sudah disiapkan.
"Tentu itu (Sriwijaya bermain bertahan) dugaan sebagian kalangan, demikian juga kami. Bisa jadi mereka begitu (bertahan) bisa juga tidak tapi kami antisipasi semua. Strategi kami ya menyerang," ujar pelatih berjuluk Gethuk itu.
Salah satu bomber Arema, Samsul Arif juga menyebut dirinya dan rekan setimnya sudah siap menghadapi kondisi pertandingan di Solo termasuk kemungkinan menghadapi permainan pasif bertahan lawan.
"Bagaimana strategi lawan saya rasa lelatih lebih tahu, dalam sepakbola semua mungkin, tapi kita semua bisa mempelajarinya," kata Samsul.
Pemain asal Bojonegoro itu kini dalam kondisi lebih fit setelah absen satu laga karena hukuman akumulasi kartu kuning. Samsulpun mengaskan dirinya siap mengobrak abrik pertahanan Sriwijaya FC dan mencetak gol bagi Arema.
"Bali United menggunakan strategi itu (bertahan) dan kami bisa menang , Sriwijaya mungkin memakai strategi itu,
Isnya Allah kami bisa mengatasi," tegasnya.