TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Pelatih Arema, Joko Susilo berambisi mengalahkan Mitra Kukar untuk mendapatkan posisi ketiga Piala Presiden 2015 yang akan digelar pada 18 Oktober 2015.
Ambisi itu harus didapatkan, karena sejak awal Singo Edan, julukan Arema, ditargetkan bisa memperoleh hasil maksimal.
"Sejak awal kami ditargetkan bisa lolos ke final dan jadi juara. Namun kenyataannya berbeda, kami harus menerima kegagalan dan harus puas berjuang mendapatkan posisi ketiga. Ini kesempatan terakhir dan kami harus bisa merealisasikannya. Kami tidak mau gagal lagi untuk kedua kali. Tidak ada pilihan lain, selain kami harus bisa mengalahkan Mitra Kukar," kata Joko kepada Harian Super Ball.
Untuk mewujudkan target itu, Joko meminta kepada anak asuhnya untuk melupakan kekalahan 1-2 dari Sriwijaya FC pada leg kedua semifinal di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015) yang membuat mereka gagal ke final.
"Lupakan kekalahan kemarin. Seluruh pemain harus bisa bangkit lagi. Masih ada peluang membawa trofi, meski cuma trofi peringkat tiga. Kami akan berusaha untuk tidak mengecewakan pendukung Arema," ujar Joko.
Joko sedang menyiapkan timnya agar bisa tampil lebih baik dari sebelumnya.
"Saya sudah lakukan evaluasi dan perbaikan di semua lini. Yang terpenting sekarang adalah anak-anak harus bisa tampil dengan penuh semangat. Kegagalan kemarin membuat pemain jadi drop. Saya meminta pemain jangan terus mengingat kekalahan kemarin, tetapi bangkit dan harus bisa buktikan, Arema pantas membawa pulang trofi," terang Joko.
Joko menginstruksikan kepada seluruh anak asuhnya agar tampil lepas, fokus, dan tanpa beban.
"Salah satu penyebab kekalahan dari Sriwijaya FC, karena anak-anak tampil dengan beban akibat espektasi yang tinggi. Sehingga tidak bisa main dengan tenang dan skema serta formasi yang diinstruksikan tidak bisa dijalankan dengan baik. Saya berharap hal itu tidak terjadi saat melawan Mitra Kukar. Saya dan semua suporter berharap di laga terakhir nanti, Arema bisa tampil maksimal," tutur Joko.
Menurutnya para pemain Arema justru lebih sering panik saat menguasai bola, sehingga membuat setiap kesempatan emas gagal menjadi gol.
Pada laga itu, Arema memang menguasai jalannya pertandingan dengan menciptakan beberapa peluang. Tapi sayang penyelesaian buruk dari lini depan Arema, membuat gagal terciptanya banyak gol. Ia juga menyebutkan kekalahan itu juga disebabkan oleh beratnya beban yang ditanggung oleh para pemain akibat besarnya dukungan Aremania.
“Dukungan supporter itu luar biasa, mereka menginginkan agar kami masuk final dan berhadapan dengan Persib Bandung, namun dukungan ini justru membebani para pemain,” ucap Joko.
Joko menjelaskan, selain membenahi kondisi tim, teknik, skill, stamina, dan motivasi, dirinya juga sedang menggodok taktik khusus untuk mengalahkan Naga Mekes, julukan Mitra Kukar.
"Untuk mengalahkan Mitra Kukar, saya memang harus menggunakan taktik yang berbeda dari laga-laga sebelumnya. Jangan mengulangi kekalahan dari dua kali pertemuan dengan Sriwijaya FC. Saya sudah menyiapkan strategi khusus, tetapi tidak bisa saya jelaskan. Lihat saja nanti di lapangan," jelas Joko.