Fabian Januarius Kuwado/Kompas.com
TRIBUNNEWS.COM - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Agus Rianto menyarankan penonton laga final Piala Presiden dari luar Jakarta tidak ‘gambling’ dengan membeli karcis saat hari pertandingan dimulai.
"Mungkin ada suporter yang ingin lihat (pertandingan final) di Jakarta. Kami sarankan nonton di rumah masing-masing saja. Jangan sampai sudah di Jakarta tidak kebagian tiket, nanti marahnya ke panitia lagi," ujar Agus di Mabes Polri, Kamis (15/10/2015).
Agus juga menyarankan agar suporter dari daerah lain menggelar ‘nobar’ alias nonton bareng bersama sesama suporter di daerah masing-masing.
Sementara, bagi suporter yang berasal dari daerah lain dan sudah membeli tiket laga final, Agus mengimbau untuk bertindak tertib selama berada di Ibu Kota.
Ia berharap para suporter menghindari aksi-aksi yang dapat mencoreng dunia persepakbolaan nasional.
"Jangan sampai gara-gara (keributan antarsuporter), Indonesia mendapat sanksiinternasional. Ingat, beda klub, beda dukungan, tapi tetap saudara," ujar Agus.
Demi mencegah rusuh antarsuporter, polisi tak hanya memfokuskan pengamanan di area Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, melainkan juga perbatasan Jakarta dengan Jawa Barat dan Banten.
Total, polisi mengerahkan 9.127 personel dari Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat dan Polda Banten demi menjaga kelancaran laga final tersebut.
Laga final Piala Presiden sendiri mempertemukan dua klub papan atas Indonesia, yakni Persib Bandung dengan Sriwijaya FC. Laga itu digelar Minggu (18/10/2015) pukul 19.00 WIB.