Laporan Wartawan Tribunnews.com, Valdy Arief.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sesampai di Jakarta, sejumlah suporter Sriwijaya FC yang tergabung Sriwijaya Mania, mengaku lega secara lahir dan batin.
Kelegaan mereka secara batin karena sebentar lagi mereka akan melihat tim kebanggaannya bertanding di laga Final Piala Presiden 2015.
Mereka juga lega secara lahiriah karena dapat terbebas dari peristiwa kabut asap yang mendera kampung halamannya untuk sementara.
"Alhamdulillah, bisa lega bernapas. Di Palembang kabut asapnya parah," kata Muhammad Yogi Reza Perdana, Koordinator lapangan rombongan Sriwijaya Mania di Hall Basket GBK, Senayan, Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Kebakaran hutan di beberapa provinsi di pulau Sumatera, menurut Yogi, telah membuat kehidupan warga Sumatera Selatan merana.
"Jarak pandang paling jauh cuma 50 meter, kami bernafas sehari-hari sudah seperti merokok," katanya.
Pria yang tinggal di Plaju, Palembang, Sumatera Selatan ini, menceritakan selama perjalanan dari rumahnya hingga Jakarta, kabut asap kebakaran hutan selalu mengiringi.
"Baru selama di laut, waktu menyeberang dari Lampung baru kabut asap hilang," kata Yogi.
Lebih lanjut, Koordinator lapangan rombongan Sriwijaya Mania ini, juga menyampaikan kekecewaannya atas lambatnya penanganan pemerintah atas bencana ini.
"Gara-gara kabut asap, kami tidak bisa menonton Sriwijaya FC bermain di Stadion Jakabaring pada laga semifinal Piala Presiden," sebutnya.