TRIBUNNEWS.COM - Seydou Doumbia patut jadi perhatian lini pertahanan Manchester United saat bertandang Aren Khimki, Kamis, (22/10) dini hari menghadapi CSKA Moscow.
Dia sangat tajam. Produktivitasnya tak perlu diragukan dengan catatan koleksi 12 gol di ajang Liga Champions.
Menghadapi PSV Eindhoven di laga grup B sebelumnya merupakan salah satu bukti kuat. Ia mencetak dua dari tiga gol pasukan Militarians sekaligus mengunci kemenangan 3-1.
Pemain yang pernah merumput bersama Roma selama enam bulan ini juga sedang mengalami masa subur. Musim ini namanya masuk dalam daftar top skor Liga Rusia dengan lima gol.
Torehan itu semakin menancapkan kualitas dan kemampuannya di lini depan. United tak boleh lengah sedikitpun terhadap pemain pria berusia 27 tahun tersebut.
Leonid Slutsky, pelatih CSKA, selalu mempercayakannya di depan sebagai striker tunggal dalam formasi 4-2-3-1 atau 4-4-1-1.
Ia menerapkan skema menyerang dengan menumpuk lima pemain di lini tengah. Doumbia merupakan target man yang dapat memberikan ancaman sehingga membuat lawannya menderita.
Doumbia bukan satu-satunya momok buat pertahanan United. Ahmed Mussa juga patut diperhitungkan.
Ia memcetak enam gol dari 12 laga yang dimainkannya. Keduanya menambah greget lini serang CSKA musim.
Tak pelak, wakil Rusia itu tercatat sebagai tim paling produktif di Rusia musim ini dengan melesakkan 25 dari 12 laga. Catatan itu menegaskan mereka selalu mencetak gol setidaknya lebih dari satu di setiap laga.
Dengan kata lain Doumbia dan Musa adalah ancaman serius.
Perlu diketahui, pasukan Louis Van Gaal sejauh ini belum berhasil mencatatkan clean sheet di dua laga Liga Champions.
Sebelumnya mereka takluk 1-2 dari PSV. Kemudian ketika menuai kemenangan pertamanya atas Wolfsburg mereka juga harus menderita kebobolan di Old Trafford sehingga kedudukan berakhir 2-1.
Van Gaal memahami masalah tersebut. Makanya ia melakukan perubahan dalam starting XI. Khususnya di posisi bek tengah.
Daley Blind kemudian ditarik keluar dari skuat utama karena dianggap sebagai celah dari kelemahan tim. Ia kemudian memilih Phil Jones yang mendampingi Smalling sebagai tiang pertahanan.
Selain itu sang Meneer juga menempatkan Michael Carrick di bangku cadangan saat menghadapi Everton.
Kemudian memasukkan Morgan Schneiderlin untuk diduetkan bersama Bastian Schweinsteiger. Hasilnya sangat memuaskan. Mereka solid dalam bertahan sehingga berhasil tak kebobolan sepanjang laga.