News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wiganda Saputra Ingin Turnamen Tetap Digelar

Penulis: Sigit Nugroho
Editor: Dewi Pratiwi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Persita U-21, Wiganda Saputra saat timnya bertanding melawan Persija U-21 dalam laga Indonesia Super League (ISL) U-21 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (30/5/2014). Persija U-21 menang atas lawannya dengan skor 2-0. (SUPER BALL/FERI SETIAWAN)

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Asisten pelatih Persita Tangerang, Wiganda Saputra berharap pasca Piala Presiden 2015, turnamen lain bisa digelar kembali.

Pasalnya dengan diselenggarakannya turnamen, seluruh pelaku sepak bola nasional bisa kembali beraktivitas dan mendapatkan penghasilan.

"Bagi saya siapapun yang menggelar turnamen tidak masalah. Apakah itu Menpora, PSSI, atau swasta seperti Mahaka Sports and Entertainment tidak apa-apa. Kami butuh pertandingan yang bisa memberikan pekerjaan bagi kami," kata Wiganda kepada Harian Super Ball.

Menurut Wiganda, kesuksesan Mahaka menggelar Piala Presiden 2015 menandakan klub-klub rindu pertandingan berkualitas.

"Turnamen itu membuktikan pelaksanaan yang baik akan berimbas pada antusiasme klub. Harapannya adalah turnamen serupa atau yang lebih baik bisa kembali digelar. Agar denyut sepak bola nasional bisa kembali berjalan meski kompetisi sedang vakum," ujar Wiganda.

Wiganda berucap, sulit rasanya mengharapkan digelarnya kompetisi di saat konflik masih berjalan seperti sekarang ini.

Oleh karena itu, Wiganda meminta janji pemerintah melalui Presiden Joko Widodo yang menyatakan akan menggelar turnamen berikutnya bisa terwujud.

"Kalau pemerintah perduli dengan nasib sepak bola nasional, janji turnamen sebaiknya diwujudkan. Pasalnya saat ini harapan kami hanya ada di turnamen. Kalau kompetisi sepertinya agak sulit, karena konflik belum juga selesai," ucap Wiganda.

Menurut Wiganda dengan digelarnya turnamen berikutnya akan memberikan tanda kepada FIFA bahwa atmosfer pertandingan sepak bola di Indonesia tetap tinggi, meski Indonesia dalam status dihukum oleh federasi internasional itu.

"Kalau kita terus menggelar turnamen, FIFA akan melihat animo masyarakat Indonesia yang masih tinggi terhadap pertandingan sepak bola. Itu akan membuat FIFA berpikir dan bisa saja mencabut hukuman kepada Indonesia," terang Wiganda.

Jika hukuman dari FIFA dicabut, maka konflik bisa segera selesai dan kompetisi resmi akan digelar kembali. Sayangnya hingga saat ini Persita belum mendapat konfirmasi dari pemerintah terkait rencana digelarnya turnamen selanjutnya.

"Harapanya adalah kabar bisa diberikan secara resmi dengan secepatnya. Karena kabarnya turnamen akan digelar pertengahan November. Sehingga kami bisa melakukan persiapan jauh-jauh hari," tutur Wiganda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini