TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Persipura Jayapura mengindikasikan bakal menolak ajakan menteri pemuda dan olahraga (Menpora), Imam Nahrawi untuk mengikuti turnamen yang bakal digelar pada pertengahan November 2015.
Beberapa waktu lalu, Menpora menyampaikan keinginan turnamen Piala Jenderal Soedirman bisa diikuti Persipura dan Persebaya Surabaya.
Persipura sebelumnya sudah absen di Piala Presiden 2015, namun beberapa pemainnya memperkuat klub lain.
Menanggapi itu, manajemen Semen Padang (SP) berniat menggantikan posisi Persipura, asalkan tim berjuluk Kabau Sirah tersebut mendapat undangan dari pihak penyelenggara turnamen.
"Kalau mendapatkan undangan (dari Menpora), kemungkinan kami bersedia menggantikan posisi Persipura yang kabarny tidak bersedia mengikuti turnamen itu," kata Direktur Teknik Semen Padang, Asdian kepada Harian Super Ball
Asdian berujar, timnya siap jika mengikuti turnamen yang informasinya akan dioperatori Mahaka Sports and Entertainment itu.
"Saat ini kami memiliki 16 pemain yang statusnya masih dikontrak. Bahkan pada Piala Presiden 2015, ada lima pemain kami yang bergabung dengan Mitra Kukar. Itu artinya kami siap secara tim. Jika ada tim yang tidak tertarik, kami siap menjadi penggantinya," ujar Asdian.
Asdian menerangkan, untuk pemain sisanya, pihaknya bisa menggunakan pemain lokal ditambah hunting pemain asing.
Proses itu tidak terlalu menyulitkan bagi SP dan bisa dilakukan dalam jangka waktu yang terlalu lama.
"Bahkan sebagian besar pemain kami sedang bermain di Pekan Olahraga Wilayah Sumatera yang ditangani oleh Nil Maizar. Jadi, meski kompetisi vakum tetapi tim tetap aktif mengikuti kejuaran lokal. Sehingga secara teknis kami siap mengikuti turnamen kapanpun," terang Asdian.
Asdian berharap, pihak penyelenggara dan Menpora mempertimbangkan keinginan dari Semen Padang untuk ikut serta pada Piala Jenderal Soedirman.
"Kami ingin ikut serta di turnamen itu untuk memberikan kesempatan kepada pemain dan pelatih agar bisa mengaplikasikan ilmu dan skill sepakbola. Jangan sampai semangat mereka turun, akibat terlalu lama menunggu digelarnya kompetisi resmi," tutur Asdian.