TRIBUNNEWS.COM - Kapten Denmark, Daniel Agger mengaku sampai tak bisa tidur saat pasukannya kalah 1-2 dari Swedia pada leg pertama kualifikasi Piala Eropa 2016 di Friends Arena, Solna (15/11) lalu.
Menurutnya, dua gol itu seharusnya tak perlu terjadi jika lini belakang mereka lebih disiplin, dan tak kehilangan konsentrasi.
"Saya tak bisa tidur. Momen dari dua gol itu terus terbayang-bayang. Gol pertama tak lepas dari kesalahan kita, dan penalti yang jadi gol kedua mereka pun seharusnya bisa dihindari. Saya tahu, rekan-rekan saya juga sulit tidur gara-gara kekalahan itu," ujar pemain Liverpool ini di situs Estra Bladet.
Ia berharap, pada leg kedua nanti timnya bisa memanfaatkan keuntungan sebagai tuan rumah.
"Kita bermain di hadapan ribuan pendukung fanatis. Kita harus menyerang, mencetak gol terlebih dulu, dan bertahan sebaik mungkin, tanpa melakukan kesalahan sedikit pun. Rasanya kita bisa melakukan hal itu. Kita mencetak satu gol, berpesta, dan kemudian tidur nyenyak," kata sang kapten optimistis.
Duet Agger dengan Simon Kjaer di lini sentral pertahanan Denmark terbilang apik. Keberadaan kiper tangguh, Kasper Schmeichel di bawah mistar gawang pun membuat pertahanan tim "Dinamit" semakin kokoh.
"Kita beruntung punya kiper yang hebat. Seharusnya kita tak perlu kebobolan di leg pertama lalu," ujar Agger terus menyesali laga tiga hari lalu.
Tim Dinamit memang terbilang perkasa saat berlaga di kandang. Mereka menyapu bersih tiga laga terakhir saat menjamu Swedia, masing-masing dengan skor 1-0 (29/5/14), 2-0 (12/11/11), dan 1-0 (11/10/9).
Rekor kandang mereka saat kualifikasi pun terbilang cemerlang dengan dua kali menang, sekali seri, dan sekali kalah.
Di sini lain, Swedia juga cukup garang ketika bermain tandang. Zlatan Ibrahimovic cs mengemas rekor dua kali menang, dua seri, dan hanya sekali kalah saat kualifikasi.
Sayangnya, di laga leg kedua ini Swedia kehilangan bek andalan, Mikael Antonsson. Bek 34 tahun ini cedera saat leg pertama lalu, dan harus ditarik pada babak pertama.
Pelatih Swedia, Erik Hamren sempat terlihat panik ketika bek berpengalaman itu digotong ke pinggir lapangan untuk kemudian diganti.
Kekhawatirannya menjadi kenyataan setelah sang bek dipastikan tak bisa ikut merumput di leg kedua nanti.
"Kehilangan pemain pilar selalu membuat kita jadi khawatir. Saya langsung melakukan perubahan strategi ketika Mikael cedera. Dan kini kita harus berpikir lagi untuk leg kedua di Denmark nanti," ujar Hamren.
Ia pun bertindak cepat dengan memanggil dua bek anyar, Alexander Milosevic dari Besiktas, dan Filip Helander dari Verona, sebagai pemain pelapis.
"Kita tak ingin bertahan di leg kedua, tapi bagaimana pun kita membutuhkan pertahanan yang prima untuk membendung Denmark yang pastinya akan tampil agresif," ujarnya.