TRIBUNNEWS.COM - AC Milan dihantui badai cedera. Mario Balotelli, Alex, Andrea Bertolacci, Diego Lopez, dan Jeremy Menez tampaknya tak bisa diturunkan dalam laga krusial menghadapi Juventus di pekan 12, Minggu, (22/11) di Juventus Stadium, Turin.
Hal itu sempat membuat pelatih Sinisa Mihajlovic kelimpungan menentukan starting XI. Seperti halnya saat meladeni Atalanta di pekan 12. Mereka ditahan imbang tanpa gol sekaligus mengakhiri upaya mereka meraih kemenangan beruntun untuk kali keempat.
Mikhajlovic terpaksa bekerja dengan pemain tersisa. Ia melakukan evaluasi ulang terhadap para pemain untuk menentukan siapa yang diturunkan menghadapi Juventus sejak menit pertama.
Luiz Adriano mendapat perhatian khusus. Yang bersangkutan punya pengalaman dua kali menghadapi Juventus di Liga Champions. tampaknya, ia mendapat kesempatan mengembalikan reputasinya musim lalu saat memperkuat Shakhtar Donetsk.
Ia bakal diturunkan bersama Giacomo Bonaventura yang baru saja melalui masa hukuman akibat akumulasi kartu kuning. Ditambah Alessio Cerci yang tampil impresif ketika Milan menekuk Lazio 3-1.
Bagi Adriano, seperti dikutip dari calciomercato.com, laga kontra Juve merupakan sebuah final. Ia akan memberi segalanya supaya dapat bermain secara regular sekaligus mencuri perhatian Carlos Dunga, pelatih Brasil.
Carlos Bacca sebetulnya tak akan tergoyahkan. Ia telah mencetak enam gol dari 12 laga atau hampir separuh gol Milan di Serie A musim ini.
Ia tetap dipercaya sebagai mesin gol yang menempati penyerang tengah. Biasanya dalam formasi 4-3-3 ia didampingi oleh Bonaventura dan Cerci yang mengapitnya.
Tapi Bacca tak akan diturunkan karena baru saja membela timnas Kolombia di kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Amerika Selatan.
Makanya, Mihajlovic tak ada pilihan selain menurunkannya. Lagipula, Adriano bisa diperhitungkan. Ia terkadang tampil sebagai penentu kemenangan. Tercatat dua kali ia melakukannya bersama Milan di Serie A.
pertama, saat Milan menghadapi Empoli di pekan kedua. ia menyumbangkan satu gold an satu asis sekaligus mengantarkan Rosonerri meraih kemenangan pertama.
kemudian saat menghadapi Sassuolo. Ia lagi-lagi mencetak gol kemenangan empat menit sebelum laga kelar.
Namun, yang menjadi masalah serius adalah absennya Bertolacci. Juraj Kucka tampaknya harus terbiasa sendirian menjembatani lini depan dan lini tengah. Riccardo Montolivo bakal sibuk membantu serangan.
Sedangkan Nigel de Jong bermasalah dengan kebugaran. Yang tersisa hanya Andrea Poli yang permainannya acapkali tak konsisten.
Kendati begitu Milan tetaplah Milan. Dengan segala keterbatasan itu, mereka tak bisa dianggap gampang untuk dikalahkan.
Giovanni Trapattoni, esk pelatih yang pernah menangani Juventu dan Milan menilai dikutip dari football-italia, pasukan Milhajlovic telah mengalami perubahan ke arah lebih baik.
Mereka memainkan sepak bola dengan permainan menyerang modern. Sama halnya dengan Juventus.
Tak pelak, duel yang pertemukan si Nyonya Tua dan Milan sulit dipresiksi siapa pemenangnya. Keduanya memiliki kekuatan yang seimbang.
“Tapi, saya berharap laga ini spektakuler karena mereka punya kapasitas,” ucap Trapattoni.