TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AS Roma, Rudi Garcia punya banyak alasan kenapa ia marah-marah setelah ditahan imbang Bologna 2-2 dalam lanjutan Serie A akhir pekan kemarin.
Hasil imbang itu menggagalkan peluang naik ke peringkat dua klasemen sementara Serie A . Yang lebih mengkhawatirkannya adalah kinerja lini belakang yang memprihatinkan.
Jika tak segera dibenahi, pasukan Roma menghadapi kemungkinan mengerikan saat bertandang ke Camp Nou dalam lanjutan penyisihan grup E Liga Champions tengah pekan ini.
Pasalnya, Barcelona sedang semangat-semangatnya setelah menggunduli Real Madrid 4-0. Terlebih, mereka disuntik dengan kehadiran kembali sang maestro, Lionel Messi yang telah dua bulan absen karena cedera lutut.
Bayang-bayang kekalahan memalukan saat dipermak Bayern Muenchen 1-7 pun sudah mengintai. Karenanya, Garcia menekankan perlunya segera melakukan pembenahan di lini belakang.
Dua gol Bologna ke gawang Roma murni merupakan kesalahan para bek. Kedua gol itu seharusnya tak terjadi jika para bek bisa menjaga daerah, dan tak terkecoh pergerakan tanpa bola dari lawan.
Kebobolan 15 gol dari 13 laga jelas menunjukkan lemahnya pertahanan tim ibu kota Italia ini yang menyebabkan mereka sulit untuk bisa naik ke puncak klasemen.
"Lapangan yang becek (diguyur hujan, Red) ini memang tak layak. Namun, itu juga tak bisa menjadi alasan untuk dua gol yang tak perlu terjadi itu. Jika ingin terus bersaing, kita harus segera membenahi lini belakang. Ini bukan soal strategi, tapi juga mental, dan determinasi," kata Garcia serius.
Lini pertahanan memang masih jadi titik lemah I Giallorossi. Mereka jadi tim paling produktif mencetak gol, dengan 29 gol, sayangnya gawang mereka pun rentan dibobol lawan, sebanyak 15 gol. Garcia sebenarnya sudah coba meminimalisir dengan mendatangkan kiper pinjaman dari Arsenal, Wojciech Szczesny.
Toh, hal itu tak memberikan perubahan berarti. Mereka hanya tercatat hanya dua kali mengemas clean sheet sejauh ini.
Musim lalu, dari 12 kali bermain mereka hanya kebobolan tujuh gol. Musim sebelumnya bahkan hanya tiga gol.
Kekhawatiran Garcia semakin berlipat mengingat keperkasaan Barcelona terutama saat berlaga di Camp Nou. Mereka tercatat mengemas delapan kemenangan Liga Champions di kandang.
Kekalahan terakhir di kandang adalah saat kalah 0-3 dari Bayern Muenchen pada Mei 2013. Itu jadi satu-satunya cacat dari 35 laga kandang terakhir --dengan 28 di antaranya berbuahkan kemenangan.