TRIBUNNEWS.COM - Beban Rafael Benitez semakin berat setelah kekalahan memalukan Real Madrid dalam El Clasico.
Tak ada pilihan lain, Benitez harus memberikan kemenangan saat El Real bertandang ke Shakhtar Donestk pada penyisihan Grup A Liga Champions, Kamis (26/11/2015).
hampir separuh musim Banitez menukangi El Real, tapi belum juga menemukan racikan terbaik dalam skuadnya.
Ketika El Real menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan di pentas La Liga, ia masih terus mendapat kritikan.
Sampai akhirnya El Real menelan kekalahan beruntun atas Sevilla yang disusul kekalahan atas Barcelona dalam El Clasico, Benitez semakin dalam tekanan yang menuntutnya untuk segera mundur.
Begitu juga di ajang Liga Champions, meski mantan pelatih Napoli itu mencatat prestasi mengantar El Real tak terkalahkan dalam empat laga di penyisihan Grup A dan telah lolos ke babak 16 besar, para pemain dan juga suporter tidak puas dengan hasil ini.
Minimnya gol El Real musim ini menjadi alasan mereka tidak puas dengan sang pelatih, termasuk pada kemenangan 1-0 atas PSG pada laga terakhir mereka di Santiago Bernabeu.
"Benitez mampu mencapai dua final Liga Champions dengan tim yang levelnya jauh di bawah tim yang ia tangani saat ini. Ia harus mendapatkan sedikit waktu lebih banyak dan dukungan dari semua pihak," ucap mantan bintang El Real, Clarence Seedorf.
Laga tandang ke Ukraina menghadapi Shakhtar menjadi kesempatan Benitez menunjukkan level maut El Real dengan mencetak banyak gol lagi, seperti pada laga pertama mereka di Bernabeu. Ketika itu Cristiano Ronaldo memborong dua gol pada kemenangan 4-0 atas Shakhtar.
“Kami harus melihat ke belakang hanya untuk belajar dari kesalahan dan kembali mengumpulkan kekuatan untuk menjadi lebih kuat menghadapi laga berikutnya,” ucap sang kapten Sergio Ramos mengobarkan lagi semangat timnya itu.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, RABU (25/11/2015)