TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Inna lillahi wa inna ilaihi ro'jiun. H.Andrie Amin, mantan manajer timnas sepakbola Indonesia, berpulang ke Rahmatullah, Rabu (25/11) malam.
H.Andrie Amin yang berusia 66 tahun itu dikabarkan wafat sekitar pkl 23.00 wib di Rumah Gadang. Menurut rencana almarhum akan dimakamkan di Pagaruyung, Kamis (26/11) setelah zuhur.
Saat ini jenazah almarhum disemayamkan di Rumah adat H. Aminuzal Amin Datuk Rajo Batuah, Gudam, Pagaruyung, Batu Sangkar, Kabupaten Tanah Datar, Sumatra Barat.
Almarhum lekat dengan sepakbola. Lama menjadi pengurus Pelita Jaya, salah satu klub papan semi profesional papan atas tanah air yang didirikan oleh keluarga Bakrie.
Almarhum tercatat pernah menjadi manajer tim dari klub yang pernah berprestasi di tingkat Asia dan banyak melahirkan pemain besar, seperti Bambang Nurdiansyah, yang kini menangani Persija Pusat.
Pelita Jaya termasuk klubb yang ditaburi pemain bintang, dan menjadi salah satu klub yang memiliki lapangan sendiri, yakni Sanggraha Pelita Jaya Lebak Bulus dan di Sawangan.
Di era 1990-an, almarhum H.Andrie Amin dipercaya sebagai manajer timnas, diantaranya ke SEA Games 1993, Singapura dan SEA Games 1997 di Jakarta.
Almarhum terakhir berada di lapangan hijau saat menyaksikan Trofeo Matador, yakni pertandingan segitiga yang melibatkan tim Jakarta Matador (Surabaya), tim Siwo Jaya dan tim gabungan wasit ISL/Divisi Utama Liga Indonesia, pada Kamis, 5 November 2015 di lapangan timnas Senayan.
Waktu itu almarhum masih tampak sehat, bergurau dengan Sekjen PSSI Azwan Karim, Ketua Kehormatan PSSI Agum Gumelar, dan H.Gatot Hariyo Sutedjo, salah satu sahabat dekatnya yang juga mantan pemain nasional era 1980-an.
Almarhum bahkan datang ke lapangan timnas bersama GH Sutedjo dan Rully Nere, mantan pemain nasional yang lama mengabdi di Pelita Jaya.
Di Trofeo Matador yang digagas oleh Presiden Jakarta Matador H.Heru Pujihartono itu, almarhum bahkan diminta oleh Agum Gumelar untuk menyerahkan piagam kepada tim Siwo Jaya yang diwakili oleh kapten timnya, Iskandar.
Presiden PSSI La Nyalla Mahmud Mattalitti mengucapkan dukacitanya yang mendalam. La Nyalla turut menyampaikan kabar wafatnya almarhum kepada para sahabat.
Hidup memang hanya untuk sementara dan kita hanya tinggal menunggu waktu untuk menghadap Sang Pencipta. Kita akan kembali berjumpa dalam kehidupan yang abadi di sisi Allah SWT