TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Mahaka Sports and Entertainmen sebagai operator turnamen Piala Jenderal Sudirman memprotes keras insiden yang terjadi seusai pertandingan penyishan Grup A antara Sriwijaya FC dan Persija Jakarta, di Stadion Kanjuruhan, Rabu (25/11/2015).
"Kami memprotes keras karena kami berusaha menjaga turnamen ini untuk tidak cacat," kata Hasani, Kamis (26/11/2015).
Laga tersebut dimenangi Persija dengan skor 1-0. Seusai pertandingan, penyerang Sriwjaya FC, Ferdinand Sinaga, bertindak emosional dengan mengejar wasit Iwan Sukoco meskipun masih bisa dilerai oleh pihak keamana.
Emosi mantan pemain Persib Bandung tersebut kian tersulut saat suporter di tribun VIP mencemoohnya. Ferdinand kemudian langsung berusaha mengejar, namun tindakannya berhasil diredam oleh petugas di pintu utama yang berbatasan dengan tribun penonton.
Tak hanya itu, Manajer Sriwijaya, Nasrun Umar, juga sempat menantang M Ilham dan Raphael Maitimo di lorong pemain. Untung pihak keamanan langsung bertindak cepat. Situasi panas masih berlanjut di kamar ganti. Pintu ditendang sementara botol mineral dan tempat sampah jadi sasaran. Ruang ganti Sriwijaya berubah layaknya kapal pecah.
Menurut Hasani, Sriwijaya telah melanggar beberapa kode etik turnamen Piala Jenderal Sudirman dengan melakukan pengrusakan dan ancaman.
"Kami mencoba tidak emosional dan kami mempelajari beberapa aturan. Jadi, kami mengusulkan kepada komdis agar salah satu pemainnya dan manajer tidak boleh aktif pada sisa turnamen," tegasnya.
Hasani menjelaskan pihaknya telah menyampaikan gugatan ini kepada komisi disiplin. "Tadi pagi kami sudah kirim gugatannya kepada komdis. Mungkin diproses Sabtu nanti," tuturnya.
Ia berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. "Turnamen ini tidak hanya melibatkan klub saja tetapi banyak pihak lain seperti televisi dan sponsor. Jadi harus dijaga," jelasnya.