Hebatnya, para penggawa Scolari saat itu melakukannya dengan cara terbilang halus hingga tak diganjar satu kartu kuning pun. Taktik seperti itu kemungkinan akan diterapkannya untuk mengimbangi Barca yang tampil minus Neymar yang cedera.
Guangzhou diperkuat mantan penyerang Real Madrid, Robinho, dan mantan pemain Tottenham Hotspur, Paulinho, serta sejumlah pemain Samba lainnya.
Dikombinasikan dengan pemain lokal bertalenta, dan diramu dalam strategi defensif plus serangan balik, Scolari sukses mengibarkan kejayaan Guangzhou.
Sejak melatih di sana Juni lalu, Guangzhou tercatat 24 kali berlaga tanpa kalah --totalnya 28 kali tanpa kalah sejak Mei.
Dan sukses menyandang dua gelar juara, Liga Tiongkok, serta Liga Champions Asia.
"Kami sudah melakukan segala cara untuk bisa sampai ke babak ini melawan Barcelona. Kami tahu kami tim kecil, tapi saya pikir kami bisa melakukan sesuatu. Saya ingin para pemain percaya, mereka bisa mengalahkan Barcelona. Kenapa tidak?," ujarnya.
Gelandang Barcelona, Sergio Busquets menyadari ancaman dari tim lawan.
"Mereka tim berbahaya. Mereka punya Scolari, dan sejumlah pemain Brasil. Mereka pasti menyiapkan kejutan, dan bertanding penuh motivasi melawan kami," ujarnya mewanti-wanti. Partai semifinal lain mempertemukan juara zona Amerika Selatan, River Plate melawan juara Liga Jepang, Sanfrecce Hiroshima yang digelar kemarin (16/12) sore.