Mereka memainkan sepak bola cepat, atraktif, memenangi empat dari lima laga menuju final, dan mencetak total 13 gol.
Kepercayaan diri terbentuk, tapi lawannya ialah Argentina, tim yang hanya pernah mereka kalahkan sekali dalam 38 datang dalam kondisi sangat termotivasi usai setahun sebelumnya kalah dari Jerman di fi nal Piala Dunia 2014.
Sama seperti Cile, Argentina juga memiliki generasi emas yang di atas kertas jauh lebih kuat. Lionel Messi dalam usia puncak, 27 tahun.
Ia ditemani sederet striker tajam semodel Gonzalo Higuain, Angel Di Maria, hingga Sergio Aguero. Messi bahkan mengambil empat status pemain terbaik laga dalam lima pertandingan Argentina menuju final.
Namun, pada akhirnya, Cile yang berpesta di negeri sendiri. La Roja mengakhiri penantian menjadi kampiun selama 99 tahun sejak Copa America resmi dimulai, yang pertama sepanjang sejarah sepak bola negerinya.
Untuk alasan itu saja, Bravo cs. layak disebut sebagai generasi emas terbaik yang pernah dimiliki Cile.
"Ide besar kami memang mencoba memenangi sesuatu. Saat itu para pemain seolah tahu momen tersebut telah datang. Kami tak terbiasa memenangi titel, jadi gelar ini adalah pengecualian yang luar biasa. Kami sekarang berada di generasi istimewa dan saya hanya ingin menikmati waktu ini," tutur Bravo.
"Sebuah prestasi yang sangat indah buat semua orang Cile. Kami, para pemain, dan masyarakat Cile butuh sesuatu untuk dibanggakan dan gelar ini adalah jawabannya. Kami tim terbaik di Benua Amerika," ucap Vidal. (Tabloid Bola Edisi 2.647)
Gelar Individu Copa America 2015
Pemain Terbaik: Tidak ada (Lionel Messi menolak penghargaan)
Topscorer: Eduardo Vargas (Cile) dan Paolo Guerrero (Peru) dengan 4 gol
Pemain Muda Terbaik: Jeison Murillo (Kolombia)
Kiper Terbaik: Claudio Bravo (Cile)