TRIBUNNEWS.COM - Akhir pekan ini, tidak ada laga antar SSB (sekolah sepak bola) di Kompetisi Liga Super Ball U-16.
Usai pertandingan pekan lalu, seluruh tim diminta untuk melakukan evaluasi.
Menrut sejumlah pelatih SSB, kesempatan waktu libur akhir tahun dan ada rehat tanding menjadi momen yang bagus untuk melihat lagi bagaimana perkembangan tim yang ikut dalam kompetisi.
Direktur Kompetisi, Taufik Jursal Effendi, mengungkapkan bahwa kompetisi yang baru saja bergulir ini bukan semata bertujuan utama menjadi SSB yang mampu jadi jawara kompetisi liga.
Tujuan utama kompetisi adalah menyiapkan pesepak bola muda yang nantinya bakal mampu bersaing menjadi pemain profesional.
"Kemarin ini, sebelum laga kompetisi dimulai, kami dari pelaksana kompetisi dan seluruh pelatih, serta manajer SSM sudah sepakat. Saat libur tanding diminta ada evaluasi di setiap SSB. Bukan cuma latihan, karena nanti malah hanya jadi program merebut juara saja. Evaluasi yang jauh lebih penting. Ke semua pemain, karena semua pemain tidak ada yang hanya duduk di bangku cadangan," jelas Taufik.
Pada laga pekan pertama lalu, Minggu (27/12/2015), delapan tim SSB sudah saling bertemu. Catatan permulaan, pola permainan dinilai cukup baik.
Namun, pada catatan-catatan lanjutan, anak-anak yang merumput tersebut masih memiliki sejumlah kekurangan. Salah satu yang cukup terlihat adalah umpan dan komunikasi antarpemain.
Hal ini pun tidak ditampik oleh sejumlah pelatih. Karena, anak-anak yang tergabung dalam SSB belum sepenuhnya berdisplin saat latihan. Contohnya, seperti yang dilontarkan olah Pelatih SSB Muda Jaya, Eksan Tohuri.
BACA SELENGKAPNYA HANYA DI HARIAN SUPER BALL, SABTU (2/1/2016)