TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Piala Gubernur Kaltim (PGK) dipastikan akan digelar pada 6-28 Februari 2016.
Turnamen itu direncanakan akan diikuti 12 tim. Seluruh tim pun mulai menyiapkan diri dengan mencari pemain dan tim pelatih.
Asisten pelatih Persipasi Bandung Raya (PBR) dan Persija Jakarta, Blitz Tarigan menjadi salah seorang pelaku sepak bola yang siap berkiprah di Piala Gubernur Kaltim.
"Saya siap saja kalau ada tim yang mau merekrut untuk berpartisipasi di turnamen itu. Apapun timnya tidak masalah. Saya tidak mau memilih-milih. Semua tim sama saja, yang terpenting adalah bagaimana bisa memperoleh hasil terbaik buat tim yang kita dampingi," kata Blitz kepada Harian Super Ball.
Blitz akan senang, jika ternyata Persija Jakarta yang merekrutnya. Pasalnya Persija, merupakan salah satu tim yang pernah ditanganinya sebelum konflik sepak bola nasional terjadi.
"Akan sangat menarik jika bisa mendampingi Persija kembali. Saya ingin memberikan gelar juara kepada Persija di turnamen apapun. Itu misi saya untuk mengembalikan nama besar Persija. Jangan sampai kembali gagal menjadi juara seperti di turnamen sebelumnya," jelas Blitz.
Syukur-syukur jika Liga Super Indonesia (LSI) bisa kembali digelar. Blitz akan bekerja keras untuk memecahkan paceklik gelar juara bagi Macan Kemayoran, julukan Persija.
"Saat mendampingi Persija di LSI, saya gagal memberikan gelar juara. Maka jika dipercaya kembali, saya akan berusaha untuk memberikan gelar juara," ucap Blitz.
Namun sayangnya, hingga saat ini belum ada klub yang menghubunginya.
"Saya tunggu pinangan. Kalau ada klub yang tertarik, akan langsung saya ambil. Sebagai orang yang mengandalkan penghasilan dari pekerjaan di sepak bola, saya tidak mau munafik. Saya akan ambil kontrak apapun dengan klub, apakah itu turnamen atau kompetisi resmi. Karena sepak bola adalah pekerjaan saya," ujar Blitz.
Di saat konflik dan kompetisi vakum, memang turnamen menjadi alternatif terbaik agar seluruh pelaku sepak bola bisa mendapat penghasilan.
"Seluruh pelaku sepak bola hanya mendapatkan penghasilan kalau ada pertandingan. Dengan kondisi seperti ini, mau tidak mau kami terpaksa berkompromi dengan keadaan, yaitu menerima pekerjaan di turnamen," tegas Blitz.
Meski tertarik untuk melatih di Piala Gubernur Kaltim, namun Blitz berharap bukan turnamen lagi yang diselenggarakan.
"Harapan terbesarnya adalah kompetisi resmi. Yang berhak bertanding bukan hanya tim-tim di LSI. Tim-tim lain di kelas divisi utama, Divisi Satu, dua, dan tiga pun membutukan sebuah kompetisi. Maka sebaiknya adalah jangan terus menerus lakukan turnamen, melainkan kompetisi resmi yang lebih jelas jenjang prestasinya," terang Blitz.