TRIBUNNEWS.COM, PADANGĀ - Janji pelatih Semen Padang, Nilmaizar, untuk membalik keadaan dengan kemenangan yang luar biasa atas Pusamania Borneo FC dalam pertandingan kedua semifinal Piala Jenderal Sudirman (PJS), Sabtu (16/1/2016) malam, menjadi kenyataan.
Ini tak terlepas dari strategi jitu yang diterapkannya, termasuk tidak memaksimalkan striker James Koko Lomel di lini depan tetapi diposisikan sebagai gelandang serang.
Namun dalam pertandingan yang berlangsung panas dan keras itu, ia mengaku bangga dengan dua pemain mudanya, Irsyad Maulana dan Handra Adi Bayaw, yang tampil luar biasa. Sayang, Bayaw tak bisa menyelesaikan laga karena pada menit terakhir dia menerima kartu kuning kedua dari wasit Iwan Sukoco. Bayaw dianggap melakukan diving di dalam kotak penalti lawan.
"Syukur Alhamdulillah. Semuanya berkat perjuangan luar biasa dari para pemain. Selain itu, keberuntungan juga menyertai kemenangan ini karena adu penalti adalah adu keberuntungan. Dan ternyata kami yang beruntung," kata Nil dalam sesi jumpa pers usai pertandingan.
Dalam pertandingan waktu normal 2x45 menit, Nil mengaku hanya menginstruksikan para pemainnya untuk bermain normal dengan lebih meningkatkan serangan dan tekanan ke jantung pertahanan lawan. Ini memberikan hasil karena mereka bisa mencetak dua gol.
Sementara itu pelatih PBFC, Kas Hartadi, mengakui kalau Semen Padang pantas menang dan mendapatkan tiket ke final. Pasalnya, Semen Padang punya semangat juang luar biasa.
"Semen Padang punya pemain luar biasa dan gigih, seperti Irsyad Maulana dan Hendra Adi Bayaw. Mereka pemain luar biasa. Saya juga mengakui Semen Padang tampil lebih baik dan pantas untuk lolos ke final," sebut Kas.
Pada kesempatan itu ia juga menyinggung tentang nasibnya di tim Pasut Etam ke depan. Soalnya, untuk Turnamen Piala Gubernur Kaltim, ia belum melakukan pembicaraan apapun dengan pemilik klub.
"Soal ke depannya nanti saya tak bisa jawab. Termasuk di Piala Gubernur Kaltim. Apakah saya masih dipercaya atau tidak, belum ada kepastian," tambahnya.