TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Arema Cronus memiliki pengalaman pahit tahun lalu ketika harus tersingkir di babak semifinal Piala Presiden.
Tim asuhan pelatih Joko Susilo itu justru ditundukkan Sriwijaya FC 1-2 di laga leg kedua, setelah di leg pertama hanya bermain imbang 1-1.
Penampilan Arema saat itu seolah antiklimaks mengingat pasukan Singo Edan perkasa di laga-laga awal turnamen.
Kini Arema kembali menghadapi laga leg kedua semifinal turnamen Piala Jenderal Sudirman (PJS) Joko harus memiliki ramuan anti-antiklimaks agar tak mengulang kegagalan.
Di pertandingan menghadapi Mitra Kukar hari Minggu (17/1/2016)Arema berada di posisi yang tidak lebih baik dari kondisi mereka saat akan bertanding di laga leg kedua semifinal Piala Presiden.
Kali ini Arema justru dalam posisi tertinggal satu angka.
Tapi posisi laga leg kedua sebagai tuan rumah harusnya lebih menguntungkan bila dibandingkan kondisi pada di Solo yang menjadi kandang Sriwijaya FC.
Terlepas bagaimana kondisi di masa Piala Presiden dibandingkan kondisi saat ini, Singo Edan tidak seharusnya terpeleset dua kali di lubang yang sama.
Strategi-strategi baru yang sudah disiapkan Joko 'Gethuk' Susilo harus benar-benar dibuktikan efektivitasnya dalam menembus pertahanan Mitra Kukar.
"Tidak ada mitos, tidak ada dejavu, kami tidak percaya mitos-mitos. Yang penting bagaimana besok kami bermain baik, kami harus menang," tegas Joko 'Gethuk', Sabtu (16/1/2016).
Gethuk memang waktunya memberi bukti ramuan motivasi dan strateginya bagi tim bisa menjadi obat anti-antiklimaks yang mujarab.
Cristian Gonzales dan kawan-kawan di turnamen PJS jadi superior ketika tak terkalahkan sepanjang babak penyisihan hingga delapan besar. Tapi mereka sudah tersandung di laga leg pertama semifinal di Stadion Aji Imbut minggu lalu.
Kekalahan dengan skor 1-2 dari tim Naga Mekes saat itu setidaknya sudah dilupakan pemain dan kembali bangkit untuk memenangkan pertandingan.
Gethuk tidak memiliki pilihan lain kecuali mempertajam ujung tombaknya menghadapi tim Mitra Kukar yang bakal tampil full team.
Duet bomber El Loco dan Samsul Arif bisa kembali diturunkan sejak awal untuk menghasilkan gol secepatnya dan sebanyak-banyaknya.
Kondisi ini tidak terjadi di Aji Imbut karena Gethuk memilih menyimpan Gonzales di babak pertama dan baru diturunkan bergantian dengan Samsul di babak kedua.