TRIBUNNEWS.COM - Francesco Guidolin menggunakan formasi 4-3-1-2 saat meraih kemenangan di pertandingan perdananya di Liga Inggris.
Dia mengarahkan Swansea City dalam permainan bertahan yang aktif, yang terbukti efektif dalam menghadapi Everton.
Guidolin terkenal sebagai penganut formasi 3-5-2 saat dia masih menjadi pelatih Udinese, di musim 2013-2014.
Maka banyak orang ingin melihat Swansea City bermain dalam formasi itu. Hanya saja Swansea ternyata tampil dengan formasi 4-3-1-2 di Goodison Park, Sabtu (23/1/2016).
"Saya memang selalu memimpikan bermain di Inggris, tapi saya tidak menyangka akan memperoleh kemenangan di laga pertama," kata pria Italia berusia 60 tahun itu, sebagaimana dilansir Guardian.
Dalam harian itu, Guidolin juga mengatakan tidak menampilkan formasi yang aneh bagi Swansea kemarin. Menurut Guidolin, dia masih mencari pemain yang tepat untuk menjadi penyerang tengah.
Apalagi kemarin dia datang ke kota Liverpool, tempat Goodison Park berada, tanpa Bafetimbi Gomis. Maka Gylfy Sigurdsson dipasangnya untuk mendampingi Andre Ayew.
Formasi 4-3-1-2 bukan hal yang aneh bagi mantan pelatih Udinesea ini. Di masa-masa terakhir di klub Italia itu, Guidolin sudah beralih pada formasi 4 bek dan 3 gelandang bertahan.
Hal ini sejalan dengan gaya pemainannya yang cenderung bertahan.
Jermaine Jenas, yang menjadi pengamat di tayangan Match of the Day, melihat skuad Angsa ini melakukan pertahanan di atas, dengan gelandang lebih banyak menekan Everton.
Hal ini dibenarkan juga oleh kapten Swansea, Ashley Williams.
"Kami melatih taktik ini selama beberapa hari, karena pelatih menginginkan kami memenangi kembali bola sejak awal," katanya seperti dilansir Wales Online.
Baca Selengkapnya Hanya di HARIAN SUPER BALL, Selasa (26/1/2016)