TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Sekjen Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Heru Nugroho mengatakan keinginan Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) membubarkan BOPI itu sifatnya masih rekomendasi.
Akan tetapi pihaknya membuka diri jika memang rekomendasi itu disetujui dalam rapat Menko Polhukam, Jumat (29/1/2016).
"Itu kan baru rekomendasi, motifnya apa ini kita nggak mengerti. Hanya silakan saja kalau mau dibubarkan," ujar Heru Nugroho kepada Harian Super Ball.
Heru mengatakan jika alasan efisiensi anggaran, dalam setahun BOPI hanya mendapat anggaran Rp 1,5 miliar di tahun 2014-2015.
Sementara di tahun anggaran 2015-2016 hanya dialokasikan Rp 5 miliar dari Rp 12 miliar yang diusulkan.
"Itu anggaran kita untuk pengawasan," ujarnya.
Heru menegaskan jika rekomendasi kementerian yang dipimpin Yudi Krisnandi ini disetujui itu menandakan pemerintah plin plan.
"Kalau pemerintah setuju berarti plin plan. Katanya pengin tata kelola dan pembenahan. Buktinya BOPI sudah menjalankan fungsi tata kelola sepak bola kok dibubarkan," ujarnya.
Heru mengatakan pihaknya sudah mempunyai firasat buruk saat Menteri PAN-RB datang ke ruangan BOPI.
"Pak menteri hanya nanya anggaran berapa dan dari mana, sama meminta berkas. Itu aja, makanya saya sudah prediksi arahnya," ujarnya.