TRIBUNNEWS, COM. JAKARTA - Ketua Komite Ad Hoc Reformasi PSSI, Agum Gumelar akhirnya berhasil 'menahan' langkah FIFA untuk tidak membawa masalah Indonesia ke Kongres Luar Biasa (KLB) FIFA yang digelar 26 Februari mendatang di Zurich, Swiss. Kepastian itu diperoleh setelah Komite Ad-Hoc melaporkan seluruh kinerjanya ke AFC di Kuala Lumpur, Selasa (16/2) siang.
Agum Gumelar diterima secara resmi oleh Prince Abdullah (Exco FIFA dan Vice Presiden AFC), Sekjen AFC, John Windsor, Mariano Aranetta (Exco AFC), dan Sanjivaan (direktur Asosiasi AFC) di hotel Mandarin Oriental, Kuala Lumpur. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam.
Setelah mendengar laporan ketua komite adhoc, Prince Abdullah menjamin bahwa masalah Indonesia tidak akan dibawa ke KLB.
"Awalnya kami akan tetap membawa masalah Indonesia ke KLB.Tapi setelah mendengar penjelasan Pak Agum, saya jamin dalam rapat Exco FIFA 24/2 tidak akan membawanya. Tapi, Pemerintah Indonesia mau serius menyelesaikannya dengan mencabut pembekuan," kata Prince Abdullah.
"Kalau tidak, maka 12 Mei di Mexico dalam kongres biasa FIFA kami terpaksa meningkatkan hukuman tersebut," lanjut Putra Mahkota Kesultanan Pahang itu.
Kegembiraan Prince Abdullah bertambah setelah dilaporkan juga oleh Ketua Komite Ad Hoc bahwa dirinya sebelum bertolak ke KL pagi tadi ditelpon Wapres Jusuf Kalla (JK).
"Kami akan dipertemukan dengan Menpora untuk menyelesaikan masalah ini. Mudah-mudahan hasil pertemuan dengan pak Jusuf Kalla dan Menpora Imam Nahrawi menghasilkan langkah bagus, " jelas Agum yang ditemani anggota Ad Hoc Mahfudin Nigara dan penasehat khusus Dali Tahir.
Prince Abdullah menyambut kaporan itu dengan senyum sambil bergumam: "Alhamdulillah, semoga kabar yang baik," sambut Prince Abdullah.
Bahkan Mariano menegaskan, jika pemerintah Indonesia memang serius mau mencabut pembekuan, maka AFC akan memberi hadiah khusus untuk Indonesia yakni menjadi tuan rumah Piala Suzuki, November mendatang.
"Sungguh kami benar2 berharap agar pembekuan itu segera dicabut," tegas Mariano.
Bahkan Sanjivaan menambahkan, begitu kabar pencabutan pembekuan, maka otomatis suspend FIFA akan dicabut.
"Saya pastikan itu!" katanya.
Sementara itu, di kesempatan lain, Agum juga bertemu dg Syekh Akhmad, Presiden OCA. Dalam dialog keduanya, Syekh Akhmad menegaskan Asian Games tidak mungkin tanpa sepakbola. "Belum pernah ada AG tanpa sepakbola," tegas Akhmad.
Lagi-lagi Agum berhasil membujuk Syekh Akhmad agar memberi tahu pemerintah Indonesia situasi tersebut. Dan Syekh Akhmad berjanji akan membantunya.
Dalam kesempatan yg sama pula, Syekh Salman melalui Sekjen AFC, Windsor mengatakan: "PSSI tidak bersalah, jadi segeralah diselesaikan pembekuannya. "Harapan dari Salman dan Prince Abdullah segeralah pemerintah berkolaborasi dengan Komite Ad Hoc. "Saya percaya pemerintah Indonesia mau serius," tambah Prince Abdullah. tb