News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Super Indonesia

Ini 'Curhat' Kiko Insa Soal Pelepasannya dari Arema Cronus

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemain asal Spanyol, Kiko Insa, yang menjadi bek andalan Arema Cronus, sedang giat belajar bahasa Indonesia.

TRIBUNNEWSCOM, MALANG - Terhitung mulai 24 Februari 2016, tim Arema Cronus tidak lagi memakai jasa pemain asing, Kiko Insa. Manajemen Arema menawarkan pemain asal Spanyol itu ke klub lain dengan status pinjaman.

Kiko mengaku terkejut ketika mendapat pemberitahuan bahwa dirinya tidak lagi masuk dalam daftar pemain Arema.

Terlebih kabar itu didapatnya setelah ia dan rekan-rekannya di Arema merayakan kemenangan di turnamwn Bali Island Cup 2016. Ia mendapat kabar pahit itu di hari Rabu (24/2/2016).

Pemilik nama lengkap Francisco Insa Bohigues itu mengaku tidak habis pikir dengan keputusan manajemen dan pelatih Arema.

Berikut curhatan Kiko pada jurnalis Surya, Rey Dyan Rekohadi, di Malang, Kamis (25/2/2016)..

Surya (S): Kiko, apa yang terjadi?

Kiko (K): Saya tidak tahu. Manajemen bilang mereka masih suka dengan saya. Mereka bilang ini karena permintaan pelatih ( Milomir Seslija).

Mereka tidak memberikan alasan yang pasti kenapa .. Mereka bilang pelatih punya konsep baru di tim dan saya tidak bisa memainkan konsep baru itu.

Opini saya, harusnya dia mencoba saya dulu, melihat saya bermain di Kalimantan dengan konsep dia (Milomir) seperti apa..

S : Apa menurutmu selama ini kamu sudah menjalankan instrukai pelatih Milo dengan baik?

K : Saya selalu berusaha main bagus. Tiap kali latihan dia (Milo) beri instruksi ke saya saya selalu mengikuti dan menjawab sopan.

Selama di Arema statistik saya baik. Saya main di 9 pertandingan dan memenangkan 8 di antaranya. Saya mencetak lima gol termasuk penalti. Defender mana yang bisa membuat lima gol?
Selama ini saya hanya dapat satu kartu kuning, sedangkan pemain asing lain bisa dapat dua kartu kuning bahkan merah.

Di Yogyakarta saya cedera, saya ambil risiko tetap bertanding membela Arema. Saya juga cedera saat TC, tapi di Bali saya langsung bertanding.

S : Faktor emosi kamu di lapangan juga jadi evaluasi. Bagaimana menurutmu?

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini