"Harus segera diputuskan, kalau pembekuan dicabut kita terhindar dari sanksi FIFA. Sebaliknya, kalau tidak dicabut saya pikir kondisi sepakbola nasional akan lebih buruk," kata Rahmad.
Berantas Mafia Bola
Dwi Irianto, atau yang akrab disapa Mbah Putih, selaku Sekretaris Umum (Sekum) Asprov PSSI DIY. (Tribun Jogja/Azkaramadhan)
Sekretaris Umum (Sekum) Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DIY, Dwi Irianto menunjukkan sikap dingin terhadap kabar akan ada pencabutan sanksi PSSI atas instruksi Presiden Joko Widodo.
Bahkan sejauh ini pria yang akrab disapa Mbah Putih itu pesimis hal itu benar-benar 100 persen terealisasi.
Pandangan Mbah Putih, pihak Kemenpora terkesan mempersulit dan masih belum berniat mencabut SK tersebut.
"Baru beberapa menit ada kabar dari Agum Gumelar (Ketua Tim Ad-Hoc Reformasi PSSI) soal pencabutan SK pembekuan, pihak Kemenpora malah memberi pernyataan soal syarat agar SK pembekuan dicabut secara utuh," kata Mbah Putih.
Salah satu syarat adalah perbaikan tata kelola termasuk memberantas mafia.
Sayang, selama satu tahun masa pembekuan ini Mbah Putih menuding tidak ada terobosan konkret yang dilakukan Kemenpora atas tindakannya.
"Kalau Kemenpora melihat ada mafia di PSSI tunjukkan saja, lalu kita duduk bersama menyelesaikannya," katanya.
Yang pasti, di tengah euforia masyarakat atas kabar akan dicabutnya sanksi ini Mbah Putih akan mengikuti apapun instruksi dari Pemerintah dalam hal ini atas posisinya sebagai warga negara yang baik.
Sedangkan PSSI, sampai sejauh ini masih berpegang pada statuta yang berlaku termasuk jika akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). (Tribun Jogja/Susilo Wahid)